Sekarang Bintaro sudah menjadi daerah kunjungan wisata kuliner, bahkan Qraved pun sudah menulis “10 resto yang harus dicoba di Bintaro”, “5 tempat ngemil hits di Bintaro”, dll. Maka malam minggu lalu kami mencoba untuk buka puasa di daerah Bintaro, tanpa planning mau berkunjung kemana. Setelah asik putar puter, ketika melewati jl. Arteri Bintaro, saya melihat sebuat billboard bertuliskan LOT 9 dan langsung saja saya ajak suami untuk makan disana, dengan alasan tempat makan ini cukup hits di sosmed.
Billboard
LOT 9 terletak dimulut sebuah gang, dipinggir Jl. Arteri Bintaro no. 78, jadi
resto nya ngga bakal kelihatan dari jalan raya. Tapi ketika masuk kedalam jalan
kecil tsb, ternyata bangunan resto ini cukup besar dan terletak diatas lapangan
rumput hijau yang rapih, dengan naungan beberapa pohon besar yang rindang,
serta tempat parkir yang luas.
Bangunannya
berbentuk seperti sebuah hall dengan pintu dan jendela kaca. Tempat makannya
terbagi menjadi 2 area yaitu ruang dalam dan luar. Ketika kami datang tempat
ini sudah penuh terisi oleh para pengunjung, sebagian besar adalah anak muda.
Untunglah kami masih kebagian duduk disebuah meja bulat kecil dekat pintu.
LOT
9 ini layaknya sebuah cafe tempat ngopi dan nongkrong, dengan interior dan
desain yang unik dan nyaman. Dindingnya berupa batu bata yang dihiasi dengan aneka
gambar pop art dan berbagai jenis pajangan. Langit-langitnya tinggi tanpa
plafon, dengan lampu dan AC yang menggantung, ruangannya terbagi menjadi 2
lantai yang lebih rendah dan yang lebih tinggi.
Nah
bagaimana dengan makanannya ? Slogan makanan disini adalah kopi, kue dan
makanan lokal. Jadi daftar menunya berisi makanan ringan yaitu martabak manis,
roti bakar, pisang, singkong, peuyeum dan asinan. Makanan utama yaitu iga sapi,
dendeng sapi, soto ayam, sate ayam, ikan, cumi, udang, nasgor, lontong sayur,
mie tek-tek, bubur dan menu sayuran. Minumannya sangat variatif yaitu kopi,
teh, jus dan signature drinks yang diberi nama judul-judul film Indonesia,
terakhir menu dessert seperti es pisang ijo, es teler, es buah, dll.
Suami
saya langsung memesan sop buntut dan saya memesan sate ayam, untuk minumannya
saya memesan hot chocolate dan suami memesan “kapan kawin”. Pelayanan disini
cukup cepat dan karyawannya pun ramah serta helpfull. Karena saat ini adalah waktu
berbuka puasa, maka terciptalah suasana yang ramai dan ribut.
Resto
ini memberi komplimen takjil berupa puding karamel. Puding susu dengan saus
karamel ini rasanya enak juga. Minuman hot chocolate disajikan dicangkir berbunga
pink dengan hiasan latte art gambar hati dan potongan marsmallow pink dan
putih, rasanya pas dan enak. Minuman “kapan kawin” adalah air soda yang diberi
potongan strawberry dan daun mint, rasanya ya asem, nyereng tapi seger.
Sop
buntut disajikan bersama emping yang cukup banyak, sambal dan jeruk nipis.
Daging buntut cukup banyak isinya dan empuk rasanya, sayurannya cuma sedikit, dan
alangkah baiknya bila diberi taburan daun bawang dan bawang goreng. Kuah keruh
ini jadi terlihat tampak sepi walaupun rasanya lumayan.
Nah
kalau sate ayam disajikan dengan taburan bawang goreng yang cukup banyak. Sate
berisi 10 tusuk dengan potongan daging dada tanpa lemak yang cukup besar, sehingga
rasanya kurang gurih, tidak juicy dan standard saja.
Kalau
saya nilai sih makanannya biasa saja dan rasanya standar, tapi memang tidak ada
tanda “recommend” dalam daftar menu. Mengenai harganya, sop buntut Rp 75.000,
sate Rp 40.000, nasi Rp 6.500, minuman @ Rp 35.000, belum termasuk tax dan SC.
Mungkin lain kali kalau makan disini pilih menu dengan tanda “recommend” kali
ya ?
............................................................................................................................................
Kunjungan kedua :
............................................................................................................................................
Kunjungan kedua :
No comments:
Post a Comment