Jalan
yang ditempuh ketika kita ingin mengikuti trend kekinian itu sangat mahal, bikin
susah, buang waktu dan tenaga. Contoh ketika IKEA baru buka, semua orang
berbondong-bondong kesana, mau parkir susah, mau makan antri, belanja pun
kurang nyaman karena berdesakan dan rusuh.
Sekarang
ada lagi yang sedang kekinian yaitu sebuah mall di Jl. BSD Raya Utama,
Tangerang bernama AEON MALL BSD CITY. Orang berduyun-duyun kesana, akibat
penasaran karena status yang dipasang di sosmed terutama instagram. Belum lagi
review para blogger dan media lainnya seperti Qraved, dll yang tak
henti-hentinya mengulas kuliner disana.
Seperti
biasa kami mengikuti arus. Hari sabtu lalu kami hendak berbuka puasa disana.
Kabarnya AEON mall ini merupakan mall cabang dari Jepang, dimana tenant-tenant
mall tsb hampir 60% adalah tenant makanan & minuman dan hampir 60% dari
makanan & minuman tsb adalah masakan Jepang. Nah serukan.
Sebelum
berbuka puasa disana, kami sholat Magrib dulu sebelum pergi, dengan harapan sampai
disana banyak orang yang sudah selesai makan. Nyatanya ketika kami sampai disana,
mall tsb penuh banget dan hampir semua tempat makan memiliki waiting list.
Setelah kami putar puter keliling mall, dari lantai bawah sampai atas, akhirnya
kami putuskan makan di area Food culture yaitu sejenis foodcourt.
Kami
antri di counter Tokugawa yang menyajikan masakan okonomiyaki teppanyaki,
dimana waktu yang dihabiskan dari sejak antri sampai mendapat makanan adalah
sekitar 1,5 jam lebih, kebayangkan betapa lemesnya tubuh ini. Setelah membayar
dikasir, kami diberi sebuah alat yang akan berbunyi apabila pesanan kita sudah
jadi.
Sambil
menunggu pesanan selesai, suami saya keliling-keliling lagi dan mendapat hasil membawa
5 tusuk sate yang disebut kushimori dan semangkok sayap ayam goreng dari
counter Hakata ichibandori express. Akhirnya alat panggil pun bergetar, jam
telah menunjukkan pk. 20.45. Kami bergegas ke counter untuk mengambil pesanan.
Sebenarnya
alasan kami antri di counter Tokugawa ini adalah coba-coba saja karena melihat
banyaknya pengunjung yang antri disini, sepertinya makanannya enak. Terus
terang saya sih kurang paham jenis masakan ini dan cap cip cup saja ketika
memesan yakisoba daging ayam dan suami saya memesan yakisoba spesial.
Yakisoba
adalah mie yang diberi saus, hasilnya mirip dengan mie goreng, tapi disajikan
diatas hot plate, sesuai dengan definisi teppanyaki yaitu hidangan yang dimasak
menggunakan plat besi atau hot plate. Yakisoba ini adalah mie yang diberi saus
kecoklatan semacam saus tiram dan dimasak bersama sayuran toge, kol, daun
bawang, diberi telur ceplok diatasnya dan diberi cincangan jahe merah.
Yakisoba
ayam ya diberi daging ayam, kalau yakisoba spesial diberi daging sapi, udang
dan cumi. Karena disajikan diatas hot plate maka mie tsb menjadi bergumpal dan
bersatu mirip pancake, sesuai dengan definisi okonomiyaki yaitu pancake gurih
Jepang yang mengandung berbagai bahan yang dipanggang / dimasak.
Katanya
saya tidak paham masakan ini, tapi kok bisa menjelaskan secara detail ? Sebab
sambil menulis review, saya membaca wikipedia, hahaha. Seporsi yakisoba ini
sangat banyak dan saya tidak berhasil menghabiskannya. Mie nya sangat berminyak
dan rasanya standard saja. Lalu kushimori dan sayap ayam gorengnya mending saya
bungkus deh buat saur. Kushimori adalah aneka sate, ada yang berisi daging
ayam, daging sapi, telur puyuh, dll.
Terakhir
kesimpulan saya adalah, semua makanan rasanya standard semua, tidak ada bumbu
yang menonjol, tidak ada rasa yang istimewa dan saya tidak mau mengulangi lagi
makan disitu. Harga yakisoba lumayan mahal yaitu yakisoba ayam Rp 65.000,
yakisoba spesial Rp 87.000, kushimori Rp 58.000 dan sayam ayam Rp 38.000. Nasi
saja harganya Rp 16.000, minuman botol antara Rp 10.000-15.000 dan semua harga belum
termasuk tax.
Saran
saya buat orang yang punya rencana makan di AEON mall, mending nanti saja deh nunggu
trend kekiniannya mereda dulu, terutama buat orang yang mau buka puasa disini,
daripada cape kaya saya.
No comments:
Post a Comment