Kalau
ada makanan enak di sekitar rumah kita, kadang kita suka lupa, malah mencari
kuliner enak ke tempat yang jauh. Kami baru ingat bahwa ada kuliner legendaris
yaitu Gado-gado Kartika di Ruko Pondok Indah Plaza 2 no. BA-54, Jl. Sekolah
Duta V, Pondok Pinang. Disebut legendaris karena gado-gado ini sudah ada sejak
th 1982 dan terkenal akan kelezatannya.
Hari
Sabtu yang lalu kami menyambangi gado-gado kesukaan mertua saya ini pada saat
makan siang. Setibanya disana, tempat parkir didepan rumah makan tsb sudah
penuh dengan mobil pengunjung. Bangunannya biasa saja yaitu berupa ruko yang memiliki
dinding depan dan pintu kaca gelap. Sebuah spanduk kuning tergantung diluar,
berisi daftar menu. Ketika masuk pun ruangan terlihat sederhana, ruangan memiliki
AC dan kipas angin, dinding dan lantai keramik berwarna putih, meja kursinya terbuat
dari plastik.
Menu
yang tersedia adalah gado-gado, lontong sayur, ketoprak, rujak juhi, karedok,
lotek, asinan, rujak buah, aneka cemilan combro, tape dan pisang goreng. Sedangkan
daftar minumannya adalah es jeruk kelapa, es lobi-lobi, es cendol, es sirsak,
es alpukat kelapa, es jeruk, lemon tea, teh, softdrink, dll. Tidak afdol
rasanya bila tidak memesan gado-gado sebagai menu unggulan disini, sedangkan
suami memesan lontong sayur plus opor ayam. Untuk minumannya saya memesan es
alpukat kelapa dan suami memesan es sirsak.
Sambil
menunggu pesanan datang, kami berdua berbisik-bisik, lihat tuh pelanggannya sebagian
besar adalah lansia seperti mertua saya, yang tak bisa pindah ke lain hati. Sisanya
adalah pengunjung keluarga yang membawa anak-anak. Beberapa lukisan dipasang didinding,
semuanya bergambar perempuan, yang saya tebak bernama Kartika hehehe. Kartika
sendiri artinya adalah bintang / yang bersinar / yang terbaik.
Pesanan
kami cukup cepat datangnya. Seporsi gado-gado lontong disajikan diatas piring
ayaman lidi yang dialasi kertas coklat, separo telur rebus, beberapa gelintir
kerupuk ikan dan emping serta taburan bawang goreng turut menemani sajian ini.
Saya memilih level pedas sedikit saja alias cabe 1. Ketika ku makan gado-gado,
hmm rasanya enak sekali, bumbunya legit tapi tidak berlebihan, porsinya pas, sayurannya
banyak dan segar berisi kangkung, kol, labu siam, kentang serta tahu dan tempe.
Wah saya suka sekali dengan pilihan sayurannya karena saya kurang suka ketimun,
toge, apalagi pare yang sering manjadi campuran gado-gado ditempat lain, sehingga
gado-gado ini ludes saya habiskan tanpa sisa.
Sebagai
penggemar kerupuk, saya sangat menyayangkan bahwa kerupuknya hanya sedikit. Tidak
tersedia kerupuk aci berwarna khas gado-gado, melainkan hanya ada kerupuk
Palembang. Apa boleh buat, kami membeli sekantong kerupuk Palembang, karena
ternyata lontong sayur pesanan suami juga tidak diberi kerupuk, hanya sedikit
emping saja.
Sepiring
lontong yang disiram sayur santan labu siam dan kacang panjang, kuahnya
berwarna orange muda dan sedikit berminyak, diberi sepotong opor ayam dan siraman
kuahnya. Ketika ku cicipi lontong sayur ini enak juga rasanya, tastenya ringan
karena kuahnya encer, tidak memakai santan kental, sehingga aman bagi lambung
dan kesehatan, citarasanya sedang, sedikit manis dan tidak pedas. Buat
penggemar rasa pedas seperti suami, harus menambah sambal lagi. Sambal tambahan
ini rasanya luar biasa pedas, sampai menyengat di mulut.
Untunglah
ada es alpukat kelapa dan es sirsak yang sukses meredam rada pedas. Kedua jenis
es ini disajikan dimangkok, isinya banyak dan mengenyangkan. Es sirsak memakai
es serut didasar mangkok dan buah sirsak diatasnya, sedangkan es alpukat kelapa
memakai es batu, dengan tambahan kolang kaling dan sirup merah.
Saya
menengok kesamping meja kami, seorang ibu yang memesan asinan, waduh
kelihatannya menggoda banget, apalagi dengan tumpukan kerupuk kuning yang
mengundang selera. Sayang sekali, saya terlambat mengetahui keberadaan kerupuk kuning
asinan ini.
No comments:
Post a Comment