Sebelum
pulang ke Jakarta, harus mengisi perut dulu, antisipasi perut lapar akibat jalanan
macet. Kami menuju Jl. Sukabumi no. 53, Kacapiring, Batununggal, disana ada sebuah
cafe baru berpenampilan cantik bernama Brew & Chew, kopi bar & kitchen.
Kenapa saya bilang cantik, karena bangunannya berbentuk unik, seperti 2
bangunan yang disambung, disebelah kanan adalah rumah kaca dengan baja putih,
dan disebelah kiri adalah bangunan dengan ruang makan diteras lantai dua. Saat malam
tiba, cahaya dari dalam rumah kaca tsb berpendar, memanggil-manggil untuk
mampir kesini.
Pintu
masuk berada dilantai dasar rumah kaca, disini ada ruang makan yang bersatu
dengan meja kasir. Kemudian kami naik tangga disebelah kiri dan tiba diruangan berisi
coffee bar tempat barista meracik kopi dari Armor Kopi. Di lantai tsb juga ada ruang
makan outdoor diteras depan dan ruang makan di selasar bangunan, memanjang
kebelakang ke arah mushola, dengan meja panjang yang menempel di dinding dan
kursi tinggi ala bar. Kemudian kami naik tangga sekali lagi, tibalah kami diruang
makan lantai dua rumah kaca tsb. Jadi kalau dari luar, tampaknya bangunan
memiliki dua lantai tapi saat didalam seolah-olah memiliki 3 lantai, sungguh
permainan arsitektur yang artistik.
Kami
duduk disudut ruangan, dekat dinding kaca depan, sehingga bisa melihat pemandangan
luar dengan leluasa. Daftar menu terdiri dari menu utama, makanan ringan, dessert,
minuman dan kopi. Makanan apa sih yang recommended disini ? Kata pelayannya
adalah 4 menu diurutan teratas main dishes yang paling banyak dipesan
pengunjung, sehingga suami memesan nasi gule iga sapi yang berada diurutan paling
atas, serta minuman snowy vanila chips. Sedangkan saya, karena masih kenyang,
hanya memesan dessert choco lava cake.
Sambil
menunggu pesanan, saya sholat magrib dulu di mushola yang cukup lapang dan
tanpa penyekat. Selesai sholat, saya kembali mengamati ruangan. Rumah kaca ini
memiliki atap miring seperti segitiga dan langsung menaungi lantai dua.
Furniturenya terdiri dari meja dan kursi kayu serta sofa yang tidak seragam, ada
meja kecil tempat menaruh pajangan serta penerangan menggunakan lampu gantung.
Saat siang hari, rumah kaca ini memanfaatkan cahaya dan udara dari luar,
sedangkan di malam hari, cahaya dari dalam ruangan justru berpendar
mempercantik bangunan.
Pesanan
yang pertama datang adalah nasi gule iga sapi, disajikan di piring panjang,
semangkok gule iga sapi disajikan disebelah kanan dan nasi disajikan disebelah
kiri dengan taburan bawang goreng dan alas daun pisang, sebuah piring kecil sebagai
pembatas ditengahnya, berisi sambal, kecap dan acar. Sayangnya tidak ada
kerupuk yang menyertai sajian ini. Ketika ku cicipi gule tsb, ya ampun, rasanya
asin parah, dan daging iganya pun sedikit, kurang sesuai dengan harganya yang
Rp 45.000. Tidak ada waktu untuk complain, sajian ini segera tandas karena
lapar, dengan menghabiskan setengah porsi nasi akibat kurang lauk. Raut kekecewaan tampak jelas diwajah suami saya.
Yang
kedua, minuman snowy vanila chips, disajikan disebuah botol kaca yang tertutup,
yaitu minuman rasa vanila dengan semburat rasa dan warna coklat, tapi rasanya biasa
saja, tidak istimewa. Terakhir adalah dessert
choco lava cake, disajikan disebuah piring panjang, choco cake berbentuk bulat,
diberi garnish taburan gula halus dan daun mint, disajikan diujung piring, satu
scoop vanila ice cream dengan hiasan kayu manis disajikan diujung lainya,
ditengah piring diberi garnish sapuan cokelat cair. Semilir aroma kayu manis
menggelitik hidung, membangkitkan selera makan.
Ketika saya membelah choco
cake, lelehan cokelat cair mengalir keluar. Kumakan sepotong choco lava cake
yang masih hangat ini, enak, dengan tingkat kemanisan sedang. Suapan kedua saya padukan dengan vanila ice cream. Aduh, ternyata
rasa es krim ini tidak enak, hambar, seperti makan whipped cream beku. Sayang
sekali, citarasa es krim merusak rasa choco cake yang sudah baik. Penampilan menawan
tak akan ada artinya bila rasanya tidak enak.
Insiden
terakhir adalah saat minta bill, berkali-kali salah sampai 3 kali. Harga choco
lava cake Rp 28.000, snowy vanila chips Rp 30.000 dan vietnam drip milk atau
kopi Vietnam Rp 20.000. Ketika kutanyakan, cafe ini memang baru buka di th
2017, harus banyak belajar, terutama kokinya dan semua karyawan tentunya.
Tempat sudah sangat kece dan nyaman sebagai tempat rendezvous, presentasi
makanan pun menawan, tapi rasa sajian lah yang membuat konsumen kembali dan
kembali lagi.
No comments:
Post a Comment