Villa Aman D'sini
Tiba-tiba
sebuah undangan melayang masuk ke WA saya, ajakan ngumpul bareng teman ex EY 1st
generation. Dada langsung terasa kangen berat, sudah beberapa tahun tidak bertemu.
Rencana kami akan berkumpul disebuah tempat yang katanya kece banget, suasana
Bali, dengan jarak tempuh hanya 1 jam dari Jakarta. Wah menarik nih. Kami pun
sengaja memakai dress code warna jreng agar foto-foto yang dihasilkan nanti terlihat
cantik.
Nama
tempatnya cukup unik yaitu Villa Aman D'sini yaitu sebuah penginapan yang
berada di Sentul Selatan, tepatnya di Kp. Garungsang Pasir RT01/RW07 No. 64 Bojong
Koneng, Sentul Selatan, Babakan Madang, Bogor. Villa ini memiliki sebuah restoran yang terletak di pinggir kolam renang dan terbuka untuk umum. Kabarnya
suasana resto ini yang menjadi buruan para pengunjung untuk berfoto dsini.
Perjalanan
menuju dsini caranya adalah setelah keluar tol Sentul Selatan, belok kiri masuk
ke dalam perumahan Sentul City sampai menemukan Taman Budaya Sentul Jl.
Siliwangi, lalu belok kanan masuk Jl. Raya Bojong Koneng, ikutin jalan yang
berkelok-kelok sambil menikmati pemandangan dari atas tebing, sekitar 4,5 km
menuju Villa Aman D’Sini, posisinya berada disebelah kiri jalan.
Tiba
ditempat, sebelum bertemu resto, kita akan melewati sebuah pintu gerbang dulu, disana
ada penjaga yang menjual tiket masuk sebesar Rp 50.000 yang bisa ditukar dengan
minuman, sebagai antisipasi pengunjung yang datang hanya untuk foto-foto belaka
tanpa makan di resto.
Melangkah
melewati pintu gerbang, tibalah kami disebuah lapangan rumput yang dikelilingi
pagar pepohonan, dimana disana ditata beberapa tikar dengan meja dan bantalan
warna warni layaknya tempat piknik. Setelah melewati lapangan tsb barulah kita
sampai di kolam renang yang berdampingan dengan resto tsb.
Tempat
makan tersedia indoor dan outdoor diatas tebing, dengan pemandangan sejuk,
indah dan luas hamparan hijau hutan, Gunung Pancar, Gunung Salak, air terjun
Curug Bidadari dan city light kota Bogor hingga Jakarta bila malam tiba.
Kami
jelas memilih makan di outdoor, disebuah saung kayu dipinggir kolam renang.
Menu yang tersedia berupa paket nasi ayam, empal, gepuk, bebek, sop, sate,
aneka tumisan, cemilan dan minuman. Harga paket nasi tsb cukup mahal, berkisar
antara Rp 76.000-115.000, memang harga standard hotel, jadi kami cukup memesan
beberapa cemilan dan menukar voucher kami dengan minuman. Setelah itu kami pun asyik
berfoto-foto ria.
Kampoeng Koneng
Setelah
puas, rencana kami berikutnya adalah pindah tempat mencari tempat makan yang
lebih menggugah selera, dengan harga yang lebih reasonable. Pilihan kami jatuh
kepada Kampoeng Koneng Sentul Jl. Tapos RT03/RW04, Bojong Koneng, Sentul
Selatan, Babakan Madang, Bogor. Tempat makan ini masih berada di jalan yang
sama yaitu Jl. Raya Bojong Koneng, menuju arah pulang, dengan jarak hanya 1,8
km dengan waktu tempuh 5 menit saja.
Kampoeng Koneng adalah sebuah resto keluarga yang
menyajikan menu masakan khas kampung dengan suasana alam pedesaan. Tempat
makannya berupa gubuk-gubuk bambu dengan kombinasi kayu dan atap daun kelapa di
atas lahan yang berkontur naik-turun, diselingi kebun dan taman-taman bunga
yang romantis, diiringi gemericik suara air pancuran, dengan panorama gugusan
pegunungan yaitu Gunung Pancar serta nun jauh di sana tampak Gunung
Gede-Pangrango dan Gunung Salak.
Kami mendapat tempat makan disebuah gazebo yang berisi
2 meja makan panjang gaya lesehan. Menu yang disajikan disini lebih mengundang
selera yaitu masakan kampung khas Sunda. Disebut masakan kampung karena
menyajikan beberapa menu tradisonal seperti jaburan yaitu cemilan aneka rebusan
jagung, kacang, ubi dll, liwetan kastrol serta beragam minuman tradisional berkhasiat
dari bumbu rempah-rempah.
Sembari bertanya ini itu kepada pelayan, kami pun
memesan menu makan tengah yaitu nasi liwet kastrol dengan lauk ayam penyet, bebek
bangor, ikan gurame goreng, udang rawit lemon, cumi goreng tepung, sayur karedok
dan pecel serta gorengan bala-bala dan tempe mendoan. Minumnya kami memesan teh
poci gula batu.
Ada beberapa hal menurut kami yang harus diperbaiki dari
manajemen service disini yaitu entah karena ramai pengunjung atau sdm yang
kurang banyak atau kurang terlatih, meja makan bekas pengunjung sebelumnya, lama
belum dibersihkan, jadi terlihat berantakan. Lalu pesanan kami sudah dicatat
tapi kemudian dalam waktu menunggu pesanan, beberapa kali pelayan bolak balik
mengabarkan bahwa beberapa menu pesanan kami tidak tersedia sehingga kami
beberapa kali mengganti pesanan. Kemudian kami terganggu oleh kerumuman serangga
halus yang mengitari wajah kami dan tidak takut nyala api. Tetapi selain itu alhamdulillah
makanannya enak. Apalagi makan sambil diiringi musik instrumen khas Sunda yang
mendayu-dayu, ah nikmatnya.
Berikut review makanannya :
-
Nasi liwet ditempatkan
disebuah wadah tradisional bernama kastrol. Ketika dibuka tutupnya, hmm wangi
rempah nasi tercium memikat. Diatas nasi ditaruh sambal, ikan asin kacang
beralaskan daun pisang. Nasi berwarna kecoklatan dan rasanya gurih berempah,
memicu nafsu makan.
-
Ayam geprek adalah ayam
goreng biasa yang disajikan bersama sambal merah dan hijau. Penampilannya garing
dan memikat, rasanya gurih dan enak.
-
Bebek bangor adalah
bebek bakar berwarna coklat pekat dengan rasa bumbu yang meresap, rasanya manis
gurih dan empuk, juga disajikan bersama sambal 2 warna.
-
Ikan gurame dagingnya di
fillet, digoreng tepung, disajikan bersama saus kecap yang manis gurih. Daging
ikan tebal, garing diluar, empuk didalam.
-
Udang lemon rawit
adalah udang goreng tepung yang disiram tumis bawang cabe rawit serta ditaburi
semacam telur urak arik dan saus mentega yang menggenang tapi rasa lemonnya
tidak terasa.
-
Karedok dan pecel
bumbunya enak
-
Gorengan bala-bala dan
tempe mendoan, hasil gorengannya cakep, rasanya enak.
Selesai makan dan minum teh pahit gula batu, kami
masih memesan kopi. Kemudian kami sholat Ashar dan beranjak pulang. Tapi sebelumnya
kami foto-foto dulu dibeberapa spot cantik dan instagramable.
Perjalanan pulang kami ke Jakarta, jalan tol sangat
padat, sehingga perjalanan kami tempuh lebih lama dari waktu berangkat. Tapi
hari itu saya kenang sebagai hari yang indah dan menyenangkan.
No comments:
Post a Comment