Kami
pergi ke Surabaya hanya sehari semalam dalam rangka undangan pernikahan pada malam
minggu. Mau wisata kuliner ke tempat yang jauh nanti habis waktu dan tenaga. Oleh
karena itu setelah pesawat mendarat disiang hari, kami bertanya kepada supir
taxi yang membawa kami, makan siang dimana yang enak dan terkenal. Sang sopir
menyarankan makan di Dapur Desa. Karena terdesak oleh waktu dan rasa lapar,
maka kamipun setuju untuk makan disana.
Kami
dibawa menuju Jl. Basuki Rahmat no. 72, dimana ketika tiba, tempat ini berupa
restoran besar dan ramai oleh pengunjung. Ketika masuk, kami disambut oleh pelayan
yang langsung mempersilahkan kami memilih lauk pauk dimeja prasmanan. Saya jadi
teringat dengan restoran Bumbu Desa yang terkenal di Bandung & Jakarta, karena
restoran Dapur Desa ini mirip banget sama Bumbu Desa, baik menu dan cara
penyajian mirip yaitu masakan sunda yang disajikan secara prasmanan, dimana
lauk pauk yang kita pilih akan dipanaskan terlebih dulu sebelum dihidangkan
kehadapan kita. Sedikit perbedaannya adalah menu di Dapur Desa ini lebih banyak
ragam dan variasinya, tidak terbatas hanya masakan sunda asli saja.
Memilih
lauk pauk yang berjejer dimeja cukup memusingkan dan menimbulkan lapar mata,
untung pelayan dengan sigap menyebutkan menu-menu yang menjadi andalan resto ini.
Contohnya, pelayan merekomendasikan menu steak deso, penampakannya adalah
daging sapi tipis lebar yang ditusuk sate berisi 3 potong daging. Katanya menu ini banyak yang suka, lagi pula enak dan
empuk, akhirnya kami tertarik memesannya. Tak lupa kami memilih tumis jamur dan
udang kriuk sebagai pendamping. Untuk nasinya lebih baik kami pesan nasi bakar,
rasa ayam untuk saya dan rasa ikan asin untuk suami. Setelah duduk dimeja
makan, barulah kami pesan minuman es jeruk dan es kopyor.
Sambil
menunggu pesanan, saya mengamati ruangan resto ini cukup luas dan bisa
menampung ratusan pengunjung serta memiliki VIP room. Dibelakang meja prasmanan
terdapat dinding yang penuh berisi foto dan tandatangan artis yang pernah makan
disini. Langit-langitnya yang tanpa plafon berwarna hitam sehingga menimbulkan kesan
temaram tapi disetiap meja makan diatasnya tergantung lampu dengan tudung bambu
dan hiasan daun-daunan yang menjulur kebawah. Belum lagi di area belakang
dipasang lampu hias kerlap kerlip kecil warna warni yang menambah meriah
suasana. Ditengah ruangan ada sebuah meja yang menyajikan aneka sambal dan
lalapan yang bisa diambil sediri sepuasnya, wah mantap nih.
Pesanan
kami datang dengan suara berisik, o rupanya berasal dari steak nya yang
disajikan diatas hotplate serta disiram saus, sehingga menimbulkan
percikan-percikan panas dan suara yang mendesis serta asap yang membumbung tinggi.
Hasil jepretan saya pun penuh dengan asap, tak tampak jelas makanannya. Segera
kami buka nasi bakar kami yang mirip arem-arem ukuran besar. Walau judulnya
nasi bakar, tak tampak bekas bakarannya, daun pisang pembungkusnya pun masih
mulus tanpa jejak gosong. Ketika nasi bakar dibedah, isinya sedikit banget,
apalagi punya saya, hanya berisi secuil suwiran ayam dan sebuah cabe rawit.
Kami
mulai makan steak nya, dagingnya memang empuk, rasa dan bumbu sausnya juga
enak, manis gurih legit dan sangat pedas karena dicampur sambal, sampai
terlihat biji cabenya yang bertebaran. Steak ini disajikan bersama wortel,
buncis, kentang yang masing-masing berisi 2 potong bentuk batang kurus, sampai-sampai
kamipun tak menyadari kehadiran mereka. Lauk lainnya adalah tumis jamur cabe
merah tapi ngga ada cabe nya, berisi jamur merang dengan kuah tumisan berwarna
coklat. Kemudian udang kriuk adalah udang ukuran kecil yang digoreng garing
bersama kulitnya, memang menghasilkan sensasi rasa kriuk-kriuk.
Makanan
kami ini, saya nilai enak tapi tidak istimewa, kecuali yang agak istimewa adalah
steaknya karena memang empuk dan enak bumbunya. Mengenai harganya Rp 90.000
untuk steak, nasi bakar @ Rp 11.000, udang dan jamur @ Rp 12.000, es kopyor Rp
27.000 dan es jeruk Rp 18.000, belum termasuk service charged dan tax. Resto
ini patut direkomendasikan karena banyak variasi menunya, sajian seafood juga banyak,
ruangannya luas, pelayanannya cepat dan ramah. Setelah selesai makan dan hendak
keluar resto, dihadiahi sebuah pukulan gong didepan pintu, gooong...
No comments:
Post a Comment