Thursday, December 07, 2017

Menikmati masakan sunda authentic, serasa makan di rumah pohon @ Kluwih Bogor (***)

Long weekend telah tiba, mari kita jalan-jalan. Ngga usah jauh-jauh, kita ke kota sebelah saja yaitu kota Bogor. Kabarnya disana banyak tempat makan baru yang sedang hits. Ketika melewati Jl. Raya Bina Marga 1 no.12 Baranangsiang, kami melihat sebuah resto yang bangunannya megah, unik dan keren banget seperti rumah pohon, bertingkat dua, dan untuk naik ke lantai atas tidak perlu melalui tangga melainkan melalui jalan berbentuk spiral, menanjak memutari sebuah pohon besar. Kami langsung jatuh hati dan segera berhenti untuk parkir di area samping resto ini.


Memasuki bangunan ini, bagian depannya ada beberapa penjual jajanan seperti permen arum manis, surabi, es goyobod, otak-otak dll. Masuk ke lantai dasar, ruang makan disana tidak terlalu ramai karena kebanyakan pengunjung naik ke lantai atas. Ditengah ruangan ada sebuah pohon yang tinggi sampai menembus lantai atas dan area sekitar pohon tsb dipagar dan dijadikan tempat bermain anak-anak. Sebuah kolam ikan turut menghiasi bagian depan resto tsb.





Kami pun naik ke lantai atas untuk mencari pemandangan yang lebih bagus. Kami berjalan memutari sebuah pohon besar yang mirip dalam cerita “Jack dan pohon kacang” karena pohonnya memang bersulur dan merambat. Tiba di lantai atas, wah bagus banget disini, ruang makannya luas, desainnya unik dan alami, serasa berada didalam rumah kayu atau rumah pohon, dengan hiasan lampu gantung bulat ayaman bambu.


Di depan ada sebuah bemo yang menjadi sasaran bermain anak dan foto-foto. Walaupun pengunjung penuh, masih ada tempat buat kami di samping pagar pohon yang menembus dari lantai dasar tadi. Sambil berjalan ke sana, saya mencuri pandang ke meja-meja para pengunjung, mereka rata-rata sedang makan nasi liwet alas daun yang sedang kekinian, aduh jadi ngiler deh.


Kami baca buku menunya, halaman pertama menerangkan arti kata kluwih yaitu nama sejenis pohon tanaman keras yang buahnya memiliki kulit keras dan berduri, buahnya mirip dengan buah sukun tetapi buah ini memiliki biji dan kulitnya berduri lebih menonjol. Saya baru ngeh kalau resto ini diberi nama kluwih karena pohon besar didepan resto tsb ternyata pohon kluwih.


Halaman kedua menerangkan manfaat daun pisang yang bisa menyembuhkan berbagai gejala penyakit seperti perut perih, keringat dingin, badan gemetar, pusing dll, dengan cara menaruh nasi liwet dan aneka lauk diatas daun pisang lalu dimakan deh, hahaha lucu banget.



Halaman ketiga dst barulah berisi daftar menu yaitu paket nasi timbel, nasi wangi dan nasi tumpeng dengan 5 pilihan nasi yaitu putih, merah, timbel, wangi dan tutug oncom. Selanjutnya menu nasi dan mie goreng, seblak ceker, paket nasi liwet dan nasi wangi alas daun tapi untuk 4, 6 dan 10 orang. Ya kalau cuma berdua, ngga bakal abis makan nasi liwet ini. Selain itu ada menu ala carte yaitu ayam, jeroan, empal, sate, ikan, cumi, udang, pepes, sop, oseng, cah, sambal, pelengkap dan cemilan, serta surabi, roti bakar dan aneka minuman, dimana semua menu makanan dan minuman merupakan authentic sunda asli dengan resep yang terjaga turun temurun.

Kami memesan ikan nila goreng, ikan kembung goreng, cah jamur, sayur kluwih, tahu gejrot, sambal dadak dan sambal korek, kerupuk warna warni serta es merah delima. Minumannya teh hangat langsung diantar kesetiap meja pengunjung, gratis.




Sambil menunggu pesanan datang, saya mengitari ruang makan sambil mengambil foto-foto. Dipojok belakang, dekat tempat cuci tangan, ada sebuah taman burung mini berisi burung kakaktua biru yang cantik dan burung-burung lain yang berwarna warni dan berkicau cerewet. Sedangkan di area paling depan, terbuka tanpa atap, berisi meja kursi ayaman bambu, merupakan spot instagenik bila difoto dengan latar belakang pohon kluwih dan jalan bentuk spiral tadi. Tapi pengunjung jarang duduk disini, mungkin karena panas.



 

Tibalah waktu makan. Ikan nila dan kembung goreng sudah tersaji didepan kami. Ukuran nila cukup besar sekitar 500gr tapi ikan kembungnya kecil. Ikan digoreng garing dan gurih rasanya. Dicocol bersama sambal kecap, sambal korek yang menggelegar serta sambal dadak yang menyengat, makan menjadi semakin yahud dan keringetan.




Yang enak lagi adalah sayur kluwih atau sayur asem, berisi labu siam, kacang panjang, daun melinjo, jagung, keputren, daging dan cabe rawit merah utuh. Kuahnya asam menyegarkan, dagingnya cukup banyak dan empuk banget. Tahu gejrot disajikan diatas piring, disiram kuah dan ulekan kasar bawang putih, bawang merah dan cabe rawit. Semua piring dan mangkuk modelnya jadul bermotif bunga-bunga. Es merah delima bukanlah minuman melainkan dessert es merah delima dengan kelapa muda dan sedikit kuah santan.

Menurut pendapat kami makanan disini enak rasanya dan harus diulang lagi bersama rombongan agar bisa mencicip nasi liwet alas daunnya. Harganya pun cukup terjangkau yaitu ikan nila Rp 65.000, ikan kembung Rp 18.000, sayur kluwih Rp 27.000, cah jamur dan tahu gejrot @Rp 12.000, es merah delima Rp 18.000, nasi dan sambal @Rp 7.000 serta kerupuk Rp 3.000. 

No comments: