Libur
lebaran tahun ini, saya dan suami diajak kakak pergi ke Bangkok, dengan layanan
Rotama Tour, paket 5D/4N best deal Bangkok Pattaya. Pengalaman ini sengaja saya
share di blog untuk berbagi pengalaman.
Hari 1, Jakarta - Bangkok
Kami
berkumpul di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno Hatta untuk bersama-sama
memulai perjalanan dengan pesawat Garuda menuju Bangkok. Tidak ada perbedaan
waktu antara Bangkok dan Jakarta. Kami berangkat pk. 12.35 dan tiba di Bandara
Suvarnabhumi International Bangkok pk. 16.15.
Peserta
tur terdiri dari 3 keluarga, keluarga kami paling banyak yaitu 9 orang,
keluarga dari Bandung 5 orang, dari Palembang 4 orang. Guide dari Rotama 1
orang, guide dari Thailand 1 orang serta 1 supir bis. Kami ber 21 orang
bersama-sama melakukan perjalanan selama 5 hari. Guide dari Thailand,
bapak-bapak, cukup fasih berbahasa Indonesia dan lucu pula orangnya, namanya
pak Sacit.
Al-Hilal Restaurant (**)
Tujuan
pertama kami setelah mendarat adalah makan malam, padahal waktu baru menunjuk
pk. 17. Kami makan malam di sebuah restoran halal yang cukup terkenal yaitu Al-Hilal
Restaurant, tidak jauh lokasinya dari bandara yaitu di Krungthep Kreetha
Frontage Road, Distrik Saphan Sung, Bangkok.
Sampai
disana resto ini sudah penuh oleh rombongan turis yang baru datang dari
bandara, sebagian besar adalah turis muslim Asia, banyak juga yang berbahasa Indonesia.
Resto menyediakan fasilitas mushola. Kami duduk di meja besar bulat untuk makan
tengah. Tak perlu menunggu lama, hidangan segera datang diantar ke meja kami,
dengan menu yang sama di setiap meja.
Menu
terdiri dari appetizer salad Thai yaitu irisan sayur mayur yang disiram kuah
asam pedas dan taburan kacang, kemudian datanglah sepiring telur dadar yang wanginya
semerbak sekali, lalu ada cap cay sayuran, tumis ayam, chicken katsu, ikan yang
disiram kuah asam pedas, taburan bawang, kacang dan dedaunan aromatik, terakhir
adalah sup tom yam bening berisi ikan dan jamur. Telur dadar mendapat tambahan
seporsi lagi serta sop tom yam juga ditambah isinya. Selesai makan diantarlah
sepiring buah potong semangka dan melon sebagai pencuci mulut.
Kesan
saya setelah makanan disini adalah hidangan rasanya enak, cocok di lidah dan
perut, memuaskan dan mengenyangkan. Pelayanannya cepat dan pelayan kebanyakan adalah
muslim dan berjilbab.
Asiatique (1)
Setelah
makan kami menuju Asiatique di Chareonkrung Soi 74-76. Selama perjalanan saya
melihat kota Bangkok mirip sekali dengan Jakarta, lebih banyak memiliki gedung tinggi,
jalan tol dan kemacetan dimana-mana.
Asiatique
The Riverfront adalah sebuah mall dengan
tema night bazar, buka sejak pk. 17 dan berada di tepi Sungai Chao Phraya. Lokasinya
menempati bekas gudang pelabuhan perdagangan internasional. Asiatique memiliki sekitar
1.500 butik dan 40 restoran, terbagi menjadi 4 distrik yaitu :
1.
Waterfront dengan lampu neon Asiatique yang menjadi ikon, area ini berisi aneka
resto seperti resto Italia, Thailand dan Seafood.
2.
Town Square memiliki bar dan ruang terbuka untuk acara-acara.
3.
Chareonkrung adalah area tempat butik-butik kecil yang menjual souvenir,
kerajinan tangan, perhiasan dan pakaian. Toko-toko tsb memiliki pilihan barang
dan pajangan yang menarik, berasal dari merek-merek Thailand yang modis.
4.
Factory adalah area yang berisi toko fashion mutakhir dan gadget.
Asiatique
merupakan tujuan wisata belanja dan kuliner. Disini saya sempat membeli sebuah
baju kaos, kemudian saya terhisap kerumunan pengunjung di Miniso, padahal di
Jakarta juga ada. Miniso adalah toko fashion dan perlengkapan umum ternama dari
Jepang, yang menyediakan beragam peralatan teknologi, rumah tangga, fashion
dengan kualitas yang tinggi dan harga yang terjangkau.
MA Hotel
Tujuan
terakhir adalah check in dan istirahat di MA Hotel, yaitu hotel bintang 4 yang berada
di 412 Thanon Surawong, Khwaeng Si Phraya, Krung Thep Maha Nakhon 10500. Kami
menginap semalam disini karena besok pagi akan melanjutkan perjalanan ke
Pattaya. Fasilitas yang tersedia adalah kolam renang indoor, bar lobi, restoran,
ruang pertemuan dan kafe serta free wifi yang sangat penting untuk update
status karena saya adalah pengemis wifi.
Ketika
kami masuk kamar, waduh kamarnya kok sempit banget, pintu kamar mandi pas
disamping dan menghadap tempat tidur. Sebelum masuk hotel kami diperingatkan
dulu oleh guide untuk tidak membawa pulang sendal hotel karena bisa kena
charged. Tersedia 2 botol minuman gratis tapi ukurannya kecil, tidak cukup
untuk minum berdua, untung ada Family mart disamping hotel, jadi bisa membeli
persediaan minuman.
Hari 2, Bangkok - Pattaya
Besok
paginya, morning call pk. 5, sarapan pk. 6 dan masuk bis pk. 7, karena tujuan
wisata kami hari ini cukup padat, sekaligus check out untuk menginap di
Pattaya. Ketika sarapan di hotel, ruang makan terbagi menjadi 2 area, entah apa
yang membedakan, apakah harga hotel kami lebih murah ? Pertama saya mengamati
makanan di area main course, tidak ada yang mencurigakan. Tapi ketika hendak
mengambil roti di ruangan sebelah, saya melihat sebuah panci bertuliskan minced
pork porridge menyempil diantara jajaran pastry. Ah bikin selera makan hilang
saja.
Sungai Chao Phraya
Pk.
7 kami bergegas naik ke dalam bis. Tujuan pertama adalah wisata susur sungai Chao
Phraya yaitu sungai utama di Thailand dengan panjang sekitar 372 kilometer dan membelah
kota Bangkok. Kami turun bis dan berjalan melewati pasar basah, kemudian tiba
di dermaga Thewet (N15) untuk menggunakan Chao Phraya Express Boat. Pemandangan
selama perjalanan susur sungai adalah gedung-gedung tinggi, hotel dan
perkantoran, kantor pemerintahan dan rumah ibadah. Beberapa masjid besar juga terlihat
disini karena 90% agama di Thailand adalah Buddha, 8% Islam dan 2% Kristen.
WAT ARUN (2)
Tempat
berlabuh pertama adalah Wat Arun yaitu kuil / candi Buddha (wat) terbesar di
kota Thonburi di sisi sungai Chao Phraya. Turun dari kapal, kami melewati
sebuah taman yang indah dan berjalan masuk menuju tempat candi. Tiba didepan
candi yang menjulang tinggi sekitar 70 meter, berwarna putih dengan detail
hiasan warna warni, tapi sayangnya sedang dalam proses renovasi. Candi memiliki
empat sudut yang merupakan rumah para dewa penjaga dari ke empat penjuru. Disekitar
candi terdapat banyak patung Buddha dan patung para dewa. Kegiatan kami disini
adalah foto-foto dengan latar belakang keindahan candi.
Didalam
komplek candi banyak kucing dimana-mana, di dermaga banyak burung merpati dan didalam
sungai banyak ikan patin ukuran besar-besar. Menurut kepercayaan, bila kita melihat
ikan patin putih, itu adalah tanda keberuntungan.
GRAND PALACE (3)
Apabila
melihat Grand Palace Map, komplek ini berisi 36 bangunan. Salah satunya adalah Wat
Phra Kaew / Temple of Emerald Buddha / Kuil Buddha Zamrud, berisi Emerald
Buddha kecil yang sangat terkenal dan dihormati
berasal dari abad ke-14, tapi kami tidak masuk kedalam kuil tsb.
Wat Pho / The Temple of
the Reclining Buddha (4)
Setelah
puas foto-foto dan menikmati keindahan Grand Palace, kami menuju Wat Pho atau The
Temple of the Reclining Buddha yaitu kuil yang berisi patung Buddha berbaring.
Perjalanan dari Grand Palace menuju Wat Pho lumayan bikin kaki gempor, apalagi
ditengah cuaca terik begini. Sampai disana kami mendapat sebotol air dingin,
alhamdulillah. Sebelum masuk kedalam kuil Buddha, kami harus melepas alas kaki
dulu, lalu dimasukkan kedalam kantong, tapi kantong boleh dibawa masuk.
Didalam
ruangan tsb berbaringlah sebuah patung Buddha setinggi 15 meter dan panjang 46
meter, berlapis emas, yaitu merupakan patung Buddha terbesar di Thailand. Patung
Buddha tsb diapit oleh tiang-tiang kokoh, sehingga kesannya Buddha terhimpit
didalam ruangan dan agak susah untuk melihat Buddha secara utuh. Kemudian kami
menyusuri lorong, mengitari patung tsb sambil menikmati kemegahan kuil yang
penuh dengan detail dekorasi etnik. Sambil berjalan saya mendengar suara-suara
dentingan yang berkesinambungan. Oh rupanya dibagian belakang Buddha terdapat 108
buah mangkok, konon bila memasukkan koin di setiap mangkok, maka hidupnya akan
penuh keberuntungan, selain itu bermanfaat juga bagi para biksu untuk merawat
kuil tsb.
Canal Restaurant, Nouvo
City Hotel (*)
Keluar
dari Wat Pho, kami kembali melanjutkan perjalanan dengan bis. Tujuan selanjutnya
adalah makan siang di Nouvo City Hotel di 2 Samsen 2, Samsen Rd., Banglamphu,
Pranakorn, Bangkok 10200. Salah satu fasilitas hotel ini adalah Canal
Restaurant yang menyediakan prasmanan halal 100%. Menu prasmanan ala hotel
sangat komplit, dari appertizer, main course, dessert dan minuman. Aneka cake
dan kue-kue tradisional tersedia disini, belum lagi es campur, puding, aneka
kue kering dalam toples serta mesin nesface.
Selesai
makan siang, kami menuju mushola yang bersih dan rapi, ada tempat duduk untuk
wudhu nya serta ada jadwal sholat dipasang dinding. Jadwal sholat di Thailand
adalah sekitar setengah jam lebih lambat dari pada Jakarta, sehingga kami
segera wudhu dan sholat di bis karena perjalanan akan segera berlanjut.
Leather shop (5)
Setelah
makan siang kami menuju Leather shop yang merupakan agenda wajib semua jenis
tur. Tapi karena saya tidak tertarik, ya hanya melihat-lihat saja. Tapi
keponakan saya membeli ikat pinggang, maklumlah dia itu tinggi besar dan gendut,
jarang ada ikat pinggang dengan ukuran super panjang.
Honey Shop, Big Bee Farm
(6)
Setelah
itu kami menuju toko madu bernama Big Bee Farm di 41/10 Moo.3 Nongplalai,
Banglamung, Chonburi 20150. Kata suami yang sudah pernah kesini, disini madunya
mahal, padahal saya penggemar madu dan sudah berniat membeli.
Tiba
disana, kami diajak berkeliling halaman untuk melihat aktivitas peternakan
lebah yang diterangkan oleh guide toko tsb dengan bahasa Indonesia. Setelah itu
kami masuk ke dalam ruangan untuk diberi penjelasan mengenai produk Big Bee
dengan merk Thep Prasit. Ada 4 jenis produk yaitu :
1.
Mature honey : Madu ekstrak alami yang berasal dari bunga.
2.
Multiflora Bee Pollen : Hasil kerja keras lebah yang mengumpulkan serbuk sari
bunga. Merupakan super food berkonsentrasi tinggi, mengandung nutrisi kompleks
berkualitas tinggi.
3.
Fresh Royal Jelly : Kelenjar susu lebah, merupakan suplemen bervitamin konsentrasi
tinggi.
4.
Propolis : Getah yang dikumpulkan lebah dari tanaman dan pohon, oleh lebah digunakan
untuk lapisan area utama sarang dan membentuk lingkungan steril.
Karena
harganya mahal, kami berencana membeli madu, royal jelly dan bee pollen dengan ukuran
paling kecil. Tapi tidak jadi karena dibayarin oleh kakak, maka kami membeli 1
paket produk yang isinya lebih banyak, lengkap dan lebih mahal tentunya,
alhamdulillah rezeki.
Keluar
dari ruangan kami menuju toko yang menjual aneka produk Big Bee, produk beauty
dan spa, snack dll dengan harga lebih terjangkau. Mengenai manfaat
masing-masing produk Thep Prasit untuk kesehatan, saya upload brosurnya.
Pattaya
Setelah
itu perjalanan kami lanjutkan menuju Pattaya yaitu sebuah kota yang terletak di
pesisir Teluk Thailand, sekitar 100 km tenggara Bangkok di Provinsi Chonburi, merupakan
pusat pariwisata terbesar di Thailand. Pemandangan selama perjalanan agak
membosankan karena mirip pemandangan perjalanan Jakarta ke Bandung via Bekasi -
tol Cipularang, gersang dan bikin ngantuk, memakan waktu sekitar 2 jam. Sempat
berhenti di rest area, saya terlanjur masuk kedalam toilet mahal seharga 20
bath. Toilet nya bagus dan bersih, dihiasi mozaik keramik warna warni, seperti
sebuah cafe.
Baru-baru
ini Pattaya mendapat julukan dari media barat sebagai ibu kota Seks Dunia yaitu
"Sodom dan Gomorrah Modern". Tapi jangan khawatir, selama di Pattaya
kami sama sekali tidak bersentuhan dengan area “dewasa khusus laki-laki”,
bahkan Cabaret Show yang merupakan salah satu daya tarik Pattaya yang paling dicari
lelaki, yaitu pertunjukan tari yang disuguhkan oleh banyak penari, baik penari
perempuan maupun banci (lady-boys), tidak termasuk dalam agenda tur.
Art in Paradise (7)
Tujuan
pertama di Pattaya adalah Art in Paradise yaitu Trick-Eye 3D Museum atau sebuah
galeri seni yang berisi lebih dari 100 lukisan tiga dimensi yang interaktif, dilukis
langsung di dinding untuk menciptakan ilusi gambar yang menakjubkan dan menipu
mata kita. Bila kita di foto dengan latar belakang lukisan tsb, bila kita
bergaya interaktif, akan menjadi bagian dalam tema lukisan tsb, sehingga
menghasilkan foto yang menipu mata dan memancing tawa. Lokasi musium berada di 78/34
Pattaya Sai 2 Rd. Muang Pattaya, Nongprue, Bang Lamung, Chonburi Chang Wat Chon
Buri 20150.
Ketika
saya sudah berada didalam musium, saya perhatikan lukisan-lukisan disana mirip
sekali dengan lukisan yang ada didalam Dream Museum Zone (DMZ) Jl. Nakula
No.33X, Legian, Kuta, Badung, Bali. Bedanya kalau di Bali banyak sekali petugas
yang menolong kita mengambil foto sekaligus sebagai pengarah gaya. Sedangkan di
Art in Paradise sama sekali tidak ada petugas, jadi kalau datang kesini
sendirian, rugilah kita, ngga ada yang bisa bantu fotoin kita.
Bila
kita mau berpose disetiap lukisan, akan memakan waktu sekitar 2 jam karena
tempatnya cukup luas dan terdiri dari 2 lantai. Tapi hasilnya bakal memuaskan
dan lucu, menyenangkan sebagai koleksi foto pribadi kita, asal gaya kita ketika
difoto harus dilakukan dengan ekspresif dan interaktif, jangan kaku.
Hard Rock Cafe (8)
Tujuan
kedua adalah Hard Rock Cafe di 429 Moo.9, Pattaya Beach Road Nongprue Bang
Lamung District, Chon Buri 20150. Letaknya persis diseberang pantai, mirip di
Bali. Disini kami diberi waktu sebentar untuk foto-foto didepan Hard Rock Cafe,
sekalian membeli cendera mata bila ada yang berminat, kalau saya sih mending
berjalan ke pantai sebentar, menikmati sunset.
A-One Star Hotel
Tujuan
terakhir adalah check in di A-One Star Hotel tempat kami akan menginap selama 2
malam, lokasinya di 115/11 Moo 9 Pattaya Beach Road, Pattaya, Chonburi 20150.
Hotel ini merupakan budget hotel yang memiliki bentuk bangunan yang ramping.
Bila ingin menikmati fasilitas hotel seperti restoran, karaoke, kolam renang, spa
dan gym, dipersilahkan datang ke A-One Royal Cruise Hotel yang berada
disampingnya.
Ketika
kami masuk ke dalam kamar untuk menaruh koper, ya ampun parah banget, kamar
hotel lebih sempit dari pada Ma Hotel Bangkok. Ketika pintu kamar dibuka, ada kamar
mandi disebelah kiri, berisi closet dan shower mandi, lalu wastafel ada diluar
kamar mandi, di selasar. Koper kami yang ukurannya besar ditaruh dilantai,
menutupi jalan, jadi bila hendak menuju tempat tidur sisi kanan harus
melangkahi koper dulu. Tidak ada kursi dan rak baju, hanya ada 3 buah hangers
yang tergantung di sebuah gantungan dinding. Lemari es sih ada, tapi tidak
tersedia teh, kopi dan gula. Bila saya berdiri di depan wastafel, lalu suami
saya lewat hendak ke kamar mandi, tubuh kami pun bersenggolan, uhuy asyiknya.
HARBOUR RESTAURANT (**)
Sebelum
istirahat, kita makan malam dulu dong. Kami berjalan ke seberang hotel dan
masuk ke dalam sebuah resto bernama Harbour restaurant. Disini makanannya
halal, ala buffet, banyak sekali pilihannya, komplit dari appetizer, main
course, dessert dan drink. Tapi menu yang paling dominan adalah seafood, bahkan
tersedia seafood segar dan mentah diatas es yang bisa langsung dimakan. Harbour
restaurant adalah resto hotel pertama yang menyediakan makanan khas yang halal
di Pattaya. Ruangannya luas, meja makan berbentuk bulat besar untuk makan
berombongan atau familly. Malam itu pengunjung penuh sekali, aneka ragam
makanan yang tersedia ludes tak bersisa.
1 comment:
Yuk Boss Main Bareng di Agen Taruhan Online Terpercaya
Menang dan Raih Hadiah Serta Bonus Setiap Hari!
Cuma disini Rasakan Taruhan Online Dengan Sensasi Berbeda!
Ingat Taruhan Online Ingat BOLAVITA ya boss !
Info Selengkapnya Hubungi Customer Service Kami (Online24jam)
WA: 0812-2222-995
BBM: BOLAVITA
WeChat: BOLAVITA
Line : cs_bolavita
INFO TOGEL HARI INI
Post a Comment