Saking lamanya kami tidak berkunjung ke Gandari City Mall, kami baru tau sekarang banyak tempat makan baru, salah satunya adalah Lady Alice tearoom yang terletak di lantai 2. Tak sengaja kami melewati tempat tsb, kok ada cafe yang terletak ditengah jalan tempat lalu lalang pengunjung. Jalan tsb memisahkan antara ruang makan dengan dapur dan rak displaynya. Suami saya jadi tertarik melihat lebih dekat kedalam rak display kuenya.
Disana
banyak dipajang aneka cake dan macaroon yang menggiurkan. Tapi kalau hanya cake
pasti sudah biasa. Yang menarik perhatian kami adalah sejenis pastry gulung
bernama chimney cake. Chimney cake adalah pastry asal negara Hungaria, dimana
adonan pastry dililitkan ke tabung silinder lalu dipanggang secara memutar,
sehingga setelah mengembang, akan menghasilkan kue bentuk spiral yang garing
diluar dan lembut didalam. Nah diatas rak tersedia sudah testernya dan kami segera
mencobanya.
Hmm
boleh juga nih rasanya, kami berniat membungkus untuk dibawa pulang, karena perut
masih kenyang, baru selesai makan siang. Ada 13 pilihan rasa authentic chimney
cake yaitu 1. Mix fruit 2. White choco almond 3. Dark choco 4. Sesame seed 5.
Sunflower seed 6. Rainbow 7. Choco hazelnut 8. Original sugar 9. Garlic and
cheese 10. cinnamon 11. Sausage 12. Coconut 13. Meatfloss.
Nah 13 jenis chimney
cake ini kosong dibagian tengahnya dan masih ada 5 jenis chimney cake lagi yang
rongga dalamnya diberi isi yaitu chimney puff pastry isi 1. Rum & fla 2.
Choco 3. Vanila 3. Peanut 5. Cheese. Semua jenis chimney cake ini harganya sama
yaitu Rp 28.000. Semula kami memesan authentic chimney cake rasa original sugar,
garlic & cheese serta sosis, tapi ternyata garlic & cheese nya tidak
ada dan saya ganti menjadi chimney puff pastry isi cheese. Sambil menunggu cake
ini selesai dimasak, kami dipersilahkan duduk di meja makan.
Interior
cafe ini unik dan indah, bernuasa warna biru dan putih, kita serasa minum teh
ditaman bunga ala Alice in Wonderland. Didalam buku menu dicantumkan, selain
chimney cake tersedia juga aneka makanan seperti pasta, salad dan sup. Belum
lagi aneka kue dan dessert, aneka minuman teh premium dan minuman lainnya serta
tea party yaitu aneka kue yang disusun diatas piring 3 susun plus teh yang
disajikan didalam poci dan cangkirnya. Sambil menunggu pesanan, kami pun
memesan green apple tea.
Sekarang
memang sedang menjamur tea cafe seperti ini, untuk menyaingi coffee cafe yang
lebih dulu menjamur. Karena sudah pernah makan di Twinning cafe, maka mau tak
mau saya membandingkan harganya. Harga green apple tea pesanan kami ini Rp
32.000 boleh minta 2 cangkir. Kalau di Twinning cafe, setiap orang harus
memesan 1 poci teh sendiri dan harganya dari minimal Rp 35.000 sampai ratusan
ribu rupiah, maklumlah teh nya juga import dan komplit dari seluruh dunia. Sedangkan
harga teh di Lady Alice ini sekitar tiga puluh ribuan semua.
Ketika
teh kami datang, teh disajikan didalam poci dan cangkir bening, kok berbeda
dengan pengunjung lainnya. Oh ternyata green apple tea termasuk dalam kategori
white tea, sedangkan kalau memesan black tea akan disajikan di poci dan cangkir
motif bunga-bunga cantik.
Pesanan
kami telah jadi dan bungkusan terasa hangat ditangan. Dalam perjalanan pulang,
belum sampai rumah, saya sudah tidak tahan. “Takut keburu dingin”, begitu
pembelaan saya. Saya segera memakan chimney puff pastry isi cheese yang
ternyata beneran enak. Puff pastry rasanya gurih, sangat pas berpadu dengan isi
keju yang meleleh, mirip vla tapi kejunya terasa banget, gurih dan asin.
Setelah saya cicipi authentic chimney cake rasa gula, saya langsung tau
perbedaannya yaitu kalau puff pastry lebih ringan teksturnya, sedangkan
authentic chimney cake teksturnya lebih padat, mengarah ke tekstur roti. Saya
sih lebih suka yang puff pastry, untung garlic and cheese nya tadi tidak ada,
hehehe...
No comments:
Post a Comment