Kalimat itu ditulis dan
ditandatangani pak Bondan Winarno Wisata Kuliner Trans TV. Selain pak Bondan,
masih banyak tandatangan selebritis lain yang dipajang didinding rumah makan
Alas Daun ini. Bukti lain yang menyatakan bahwa sajian RM Alas Daun ini mak
nyuss adalah banyaknya review yang positif dan tempat yang tak pernah sepi oleh
pengunjung.
RM ini terletak di Jl.
Citarum no 34 Bandung atau tepatnya berada dipertemuan antara Jl Supratman dan
Jl Diponegoro. Tempat ini memiliki arsitektur rumah jaman dulu dengan logo alas
daun diatas pintu masuknya. Ruang makannya terbagi 2 yaitu ruang makan didalam
dan ruang makan dibelakang yang bersatu dengan dapurnya.
Kedatangan kami disambut
ramah dan dipersilahkan langsung keruang belakang untuk memesan makanan, yaitu
sebuah ruang terbuka dengan langit langit yang tinggi dan ditengah ruangan ada dapur
terbuka yang memanjang kebelakang. Disekeliling dapur tersedia meja kursi kayu
untuk makan pengunjung. Didapur bagian depan tersedia aneka lauk seperti ayam,
tahu tempe, perkedel, jeroan, dll tersaji dalam nampan nampan aluminium,
tinggal digoreng sesuai pesanan. Aneka ikan yang direndam dalam bumbu disajikan
didalam lemari pendingin, tinggal dipilih mau digoreng atau dibakar sesuai
selera. Disamping tersedia aneka tumisan diatas wajan wajan kecil beralaskan
daun pisang tampak menggiurkan. Aneka sambal tersaji dalam lumpang batu. Didapur
bagian belakang, aneka sate sedang ditusuk dan dibakar. Kami tergiur melihat
aneka ikan segar yang tersaji di lemari pendingin sehingga kami memilih ikan
kue bakar dan ikan mas goreng. Pelengkapnya adalah tahu tempe dan tumis kikil
cabe ijo, tak lupa kami memesan sate maranggih karena tergiur akan aromanya
yang menggelitik.
Setelah selesai memilih
makanan kami pun duduk disamping dapur. Menarik juga makan sambil menikmati
pemandangan para koki yang sedang menusuk dan membakar sate, menggoreng ayam,
membakar ikan serta memblender cabe karena kalau cabenya diulek pasti bakalan
lama jadinya saking banyaknya.
Tak lama waitress datang
untuk menghamparkan 2 lembar daun pisang yang cukup lebar diatas meja kami. Setelah
itu nasi putih yang masih panas mengepul langsung dituang diatas daun pisang
tersebut, sehingga aroma daun pisang pun menguar menggelitik hidung. Tak lama
pesanan kami pun datang dan sambal pun dihidangkan. Ah kapan lagi makan diatas
daun pisang, dengan nasi hangat dan ikan berbumbu sedehana tapi meresap sampai
ke dagingnya. Sate marangi atau sate sapi terasa empuk dan manis karena memakai
bumbu kecap manis. Ketika sedang seru serunya makan, seorang waitress mendekati
meja kami untuk menawarkan 2 jenis kuah yang akan dituangkan langsung keatas nasi
kami yaitu kuah rendang dan kuah cumi. Kami pun memilih kuah rendang yang
ternyata legit nian. Sedangkan sambal terasi terasa pedas luar biasa. Untungnya
ruangan terasa nyaman karena asap yang berasal dari dapur tidak mengganggu kami
serta terasa sejuk karena angin yang bertiup dari arah samping cukup besar.
Harga makanan disini cukup
reasonable loh. Ikan kuenya Rp 11.500, ikan mas Rp 15.000, satenya Rp 5.000 /
tusuk, tumis kikil Rp 8.000 dan es kelapa Rp 11.500. Tersedia juga paket nasi
box dengan minimum order 30 box.
Makanan yang enak,
pelayanan yang ramah dan cepat, harga yang terjangkau serta sensasi makan tanpa
piring menjadikan rumah makan ini banyak memperoleh review yang menarik. Yang
ingin reserved terlebih dahulu bisa telpon ke 022 77 88889 / 723 1101. Nah silahkan
nikmati sendiri sensasinya…
No comments:
Post a Comment