Ada sebuah resto yang
hampir saya lupa tulis reviewnya. Sebab kalau sampai tidak ditulis, sayang
sekali karena makanannya enak-enak dan cocok untuk kaum carnivore. Sayangnya
status saya sebagai carnivore sudah tidak diakui lagi karena usaha saya yang semaksimal
mungkin menghindari makan daging merah. Walaupun begitu saya tetep mencicipi
semua meat dishes pesenan teman saya. Jadi saya bisa menulis review ini dengan
akurat.
Berawal dari seorang teman
yang ngidam banget makan steak, akhirnya kami berlima memutuskan saat dia
berulangtahun harus mentraktir makan di restoran steak. Pilihan kami jatuh ke Q
Smokehouse dengan alasan tempatnya yang dekat dengan kantor kami yaitu jl Suryo
no 20, didepan lapangan blok S Jakarta Selatan. Karena kami datang disaat after
office hour, resto tersebut terlihat sepi dan lengang.
Ruangan resto ini terlihat
nyaman dengan interior yang modern, dinding depan terbuat dari kaca dan langit
langit yang tinggi. Sebagian tempat duduknya berupa berupa sofa yang menempel
didinding serta tersedia smoking area,
non smoking area dan outdoor area. Jelas resto ini dirancang untuk tidak
sekedar makan tapi nyaman untuk bersantai dan mengobrol bersama teman atau
keluarga. Kali ini pilihan kami tepat karena kami berlima
ingin lama mengobrol karena jarang bertemu.
Sebelum ngobrol dan foto foto
tentunya jangan lupa pesan menu dulu. Tapi sebelum memesan jangan lupa tanya tanya
dulu dengan waitresnya mengenai menu andalan disini. Menurut keterangan, keistimewaan
pengolahan daging disini adalah daging yang digunakan sudah terlebih dahulu
mengalami proses pengasapan yang memakan waktu selama kurang lebih 12-16 jam
dengan memakai kayu bakar, dengan tujuan menghasilkan tekstur daging yang
“juicy” dan empuk saat dipotong serta memiliki aroma daging yang khas dan wangi.
Wah kedengarannya menggiurkan.
Kalau
begitu, inilah pesenan kami : Temen saya yang pertama, yang ngidam steak, gaya
dia pesen wagyu rump steak. Temen saya kedua, ibu hamil, pasti makannya banyak,
jadi dia pesen full house yaitu kombinasi beef steak, chicken steak dan ribs,
mantap ya bu. Teman yang ketiga, bukan kaum carnivore juga, melainkan kaum
seafoodore (ngarang), jadi pesenannya adalah premium salmon. Teman yang keempat
pesan Hawaian steak dan saya sendiri boleh pesan 2 menu karena tidak pesan menu
steak, jadi saya pesan Asian chicken salad dan mushroom soup. Appertizer nya buat
makan rame rame kami pesan buffalo spicy, cheese dip dan onion ring. Untuk
minumannya kami memesan 1 lychee slush, 3 lychee tea fruit dan 1 virgin mojito.
Wah makan besar kita.
Langsung
saja ya saya ceritakan detail masing masing menu. Yang pertama keluar tentulah
menu appertizer. Kami paling suka Cheese dip yaitu kripik pangsit bentuk segitiga
yang disajikan bersama keju yang dipanggang hingga meleleh, wah rasanya lekker
banget. Kami semua berseru “aduh gendut nih” tapi apa daya, tangan dan mulut
tak bisa diajak kompromi, kami terus colek dan colek lagi. Kemudian Buffalo
spicy yaitu chicken wing goreng tepung yang dilumuri saus pedas manis,
disajikan bersama mayones. Lalu Onion ring yaitu bawang bombay goreng tepung
yang disusun bertingkat keatas seperti menara, disajikan bersama mayones, menu
biasa yang disajikan secara menarik. Semua sajian enak dan renyah serta rame
karena tangan kami beradu cocol sana cocol sini. Akhirnya semua appertizer dicocol
kedalam keju leleh juga.
Minumannya
juga seru. Virgin mojito bukan alcohol loh melainkan air soda bening yang
diberi daun mint, rasanya asem asem manis seger dingin semriwing. Lychee slush
adalah jus buah leci serta lychee tea fruit adalah teh rasa leci dengan buah
leci.
Yang
pesan steak jelas lama datangnya. Jadi pesanan saya datang duluan. Asian
chicken salad yaitu salad daun lettuce dengan taburan potongan ayam kering berbentuk
kotak kotak dan kripik pangsit yang keriting. Makan salad sih biasa tapi bila
dipadukankan dengan rasa kriuk kriuk kres kres dari ayam dan pangsitnya jadi
luar biasa, semangat. Mushroom soup yaitu sup krim yang diblender bersama jamur
disajikan bersama seiris roti garlic, terasa lekker. “Ugh bau susu” kata
temenku yang ngga doyan susu, padahal ini yang enak.
Setelah
makanan ku habis, pesenan mereka baru datang. Tapi ngga ada yang ngomel karena
sudah mulai kenyang makan appetizer. Ibu hamil melihat Full house sambil
berseru, “wah banyak sekali”. Tapi saya gembira karena bisa cicip sana cicip
sini. Bagaimana ngga banyak, wong full house berisi sebuah iga sapi, daging
sapi & seperempat ayam dengan ukuran besar dan berlumuran saus barbeque.
Cara penyajiannya adalah coleslaw, cabe jalapeno (cabe meksiko) dan 2 iris roti
garlic disajikan dibawah tumpukan daging tsb. Setelah saya cicip hmm enak dan
empuk, terutama daging sapinya yang berlemak, kalau ayamnya sih biasa saja, standard.
Ketiga steak lainnya yaitu wagyu rump, Hawaiian steak dan premium salmon semua
disajikan bersama kentang, salad daun lettuce serta saus yang terpisah.
Kentangnya bisa memilih French fries atau mashed potatoes. Bedanya kalau wagyu
rump, dagingnya tak berlemak. Kalau Hawaiian steak lebih berlemak dan diberi butter
diatasnya agar meleleh secara perlahan. Kalau saya disuruh memilih, saya paling
suka sajian full house terutama daging sapinya karena dagingnya paling berlemak
sehingga terasa meleleh dimulut. Tapi semua jenis daging ini memang empuk dan
tebal, juicy dan beraroma wangi menggugah selera.
Nah sekarang mengenai
harganya. Memang tidak murah tapi tidak bisa dibilang mahal juga karena sepadan
banget. Paling mahal memang wagyu yaitu Rp 139.000 lalu Full house & salmon
masing masing Rp 85.000, terakhir Hawaiian steak Rp 75.000. Harga appertizer
nya yang termahal Chicken wing Rp 49.000, lalu salad Rp 45.000, cheese dip Rp
39.000, sup Rp 29.000 dan onion ring Rp 25.000. Harga minumannya @ Rp 25.000.
Tapi mohon jangan dijumlah ya, apalagi dikalikan dengan pajak, bisa pingsan
nanti.
No comments:
Post a Comment