Welcome to Warung Garem Garem family kitchen. Hmm sebuah nama yang unik. Dengan logo bergambar botol tempat garam, warung ini kami lihat ketika melewati jalan Diponogoro. Tapi saya tidak yakin dengan sebutan warung tsb karena bangunannya keren, bagus, rapih dan baru sehingga lebih layak disebut cafe atau restaurant. Kami pun sepakat untuk mampir kesana disaat makan malam karena tempatnya cukup ramai oleh pengunjung.
Ketika kami tiba disana, kami disambut ramah oleh seorang waitres dan diantar ke meja kursi kayu sederhana. Suasana disini homey banget, sederhana, nyaman tapi indah. Dindingnya saja berupa batu bata, lantainya semen serta sebagian dinding bagian atas dan langit langitnya dilapisi kayu.
Menu yang tersedia disini sangat jauh dari menu warung biasa, yaitu sebagian besar menu ala Eropa seperti steak, pasta, salad, pita bread, beef bockwurst, dll. Supaya pesanan kami pas, kamipun bertanya kepada waitres, menu andalan apa yang tersedia disini. Waitres merekomendasikan masakan kornet lidah sapi yang ternyata merupakan resep warisan keluarga pemilik warung ini. Uniknya lagi sketsa gambar pemilik warung ini, yang terdiri dari 3 orang, terpampang jelas di sampul buku menunya. Suami yang memang penggemar masakan lidah sapi langsung setuju untuk mengorder menu tsb. Sedangkan saya sangat tertarik dengan gambar menu pan fried chicken piccata. Untuk minumannya saya memesan hot chocolate dan suami memesan peach iced tea. Karena kedatangan kami pas diwaktu sholat Magrib, kami pun sholat diruang sholat yang kecil tapi bersih dan rapih.
Pesanan kami tiba diwaktu yang tidak begitu lama. Penampilan kornet sapi sungguh menggugah selera. Empat potong lidah sapi yang cukup tebal disajikan didalam kuah kaldu bening yang dihiasi bawang dan tomat. Pendampingnya adalah nasi putih, semangkuk sambal serta irisan wortel dan baby buncis. Ketika dimakan hmm empuk banget lidahnya, kuahnya pun gurih dan harum. Wah enak dan istimewa.
Sekarang giliran menu pesanan saya yaitu pan fried chicken piccata yaitu sebuah dada ayam tanpa tulang yang dibalut telur dan digoreng kering. Hmm aroma telur gorengnya menguar gurih memancing selera. Disajikan bersama spageti dengan topping saus tomat. Ketika dimakan daging ayamnya empuk, lapisan telurnya terasa garing dan gurih, pas banget berpadu dengan spageti yang rasanya asam segar yang berasal dari saus tomatnya.
Jangan salah, bukan hanya makanannya saja yang istimewa, minumannya pun terasa nikmat. Minuman pesanan saya sih standar yaitu hot chocolate tapi aromanya itu loh yakni aroma caramel yang terasa kuat dihidung tapi ketika diminum rasanya tidak begitu manis, sehingga disediakan 2 bungkus gula bila ingin terasa lebih manis, tapi kalau buat saya sih pas banget rasanya. Sedangkan minuman peach iced tea pesanan suami saking enaknya sampai pesan 2 gelas, yaitu es teh biasa yang diberi bubble tapi bubble tersebut lapisannya tipis sekali sehingga ketika pecah dimulut keluarlah cairan rasa peach, wah enak banget. Saking penasarannya kamipun bertanya nama bubble tersebut yaitu popping boba. Hmm beli dimana ya ?
Mengenai harga disini relative terjangkau, yaitu lidah sapi Rp 32.000, chicken piccata Rp 45.000, ice tea Rp 19.000 dan hot chocholae Rp 15.000. Ternyata warung ini melayani waktu breakfast juga loh yaitu pk 6.30 - 10 pagi dengan menu khusus seperti nasi goreng, mi rebus, bubur ayam & bolu kukus daging yaitu bolu kukus isi daging cincang disajikan bersama siomay. Wah terbayang keunikan dan kenikmatannya.
Warung Garem Garem
Jl. Diponegoro No. 3A, Bandung
Telp: 022-4263051/4265062
No comments:
Post a Comment