Labels
- Kuliner Jakarta (224)
- Dakwah (99)
- Kuliner Bandung (53)
- Kuliner Tangerang (53)
- Pengalaman (37)
- yukmakan (20)
- Artikel (17)
- Detik Food (17)
- Kuliner Jateng (15)
- Kuliner Bogor (14)
- Kuliner Jabar (13)
- FOTO-FOTO (11)
- Hotel (6)
- Resep (6)
- Kuliner Cirebon (5)
- Kuliner Jatim (4)
- Kuliner Kalimantan Selatan (4)
- Kuliner Lampung (4)
- Prakarya (4)
- Kuliner Bali (3)
- Kuliner Medan (3)
- Jualan (2)
- Kuliner Thailand (2)
- Kuliner Malaysia (1)
- Kuliner Singapore (1)
- Kuliner Sulawesi (1)
- Novel (1)
Sunday, December 20, 2009
ULASAN KULINER di : TERASKOTA
TERASKOTA ENTERTAINMENT CENTER, Jl. Pahlawan Seribu, CBD Lot VII B, Lengkong Gudang Serpong, BSD City 15322
1. AUNTY LI KOPITIAM (*)
Nasi Dagang ? Wah kayanya baru denger tuh. Begini ceritanya, ketika aku mengunjungi sebuah entertainment center didaerah BSD yaitu “Teras kota” minggu lalu, dan ingin mencoba kenikmatan kuliner baru untuk makan siang, mata langsung tertumbuk pada sebuah kedai yang bertuliskan “Aunty Li Kopitiam”. Hmm boleh juga nih dicoba.
Memasuki ruang kedai ini, ruangannya benar-benar kecil & pas-pasan. Didalam hanya tersedia sebuah meja bulat besar & sebuah meja kotak kecil. Karena aku cuma makan berdua, otomatis ku menempati meja yang kecil tsb. Di teras depan juga dipasangi beberapa meja sih, tapi karena udara sedang panas, maka kami lebih memilih duduk didalam ruangan saja.
Menu yang disajikan disini rupanya tidak terlalu beragam, tapi benar-benar masakan andalan disini. Jadi ketika saya bertanya apa menu andalan disini, jawabannya adalah nasi dagang & mi kacang. Nama masakan ini terasa asing ditelinga kami sehingga kami pun bertanya daerah asal masakan ini, yaitu kuliner khas kepulauan Riau.
Menu nasi dagang disajikan dengan berbagai pilihan yaitu porsi kecil yang dibungkus dengan daun & porsi besar yang disajikan dipiring dengan pilihan lauk ayam atau lauk daging sapi, telur & ikan teri goreng. Nah saya pun memilih dengan ayam goreng. Lalu ada menu mi, yaitu mi kacang sebagai menu andalan tidaklah kami pilih, tetapi suami ku lebih memilih mi ayam biasa. Tersedia juga menu lontong melayu, otak-otak serta beberapa pilihan minuman teh & kopi.
Sambil menunggu pesanan kami tiba, saya mulai mengamati ruangan ini. Didinding belakangnya terpampang sebuah poster merah menyala yang berisi gambar Aunty Li, lalu huruf kanji cina & tulisan “Aunty Li Kopitiam” dibawahnya, lalu dibawahnya lagi ada tulisan “History of Aunty Li Kopitiam”, lalu dibawahnya ditulis sejarah yang menerangkan bahwa Aunty Li ini berasal dari keluarga peranakan Cina Malaysia yang menyajikan kuliner dengan resep keluarganya yang turun temurun. Terus dinding sebelah kanan juga dipenuhi poster gambar masakan yang disajikan disini, hmm tampak menggiurkan. Sedangkan didinding sebelah kiri ada sebuah jendela sebagai tempat mengeluarkan masakan dari ruang dapur.
Tak lama datanglah pesanan kami. Rupanya nasi dagang itu adalah nasi yang dimasak bersama rempah-rempah dan diaduk bersama butiran kacang hijau kecil sehingga warna nasi menjadi agak kecoklatan, rasanya hmm enak & gurih, nasinya pulen & wangi aroma rempah. Nasi disajikan bersama ayam goreng sesuai dengan pesananku, tapi ayam gorengnya tidaklah istimewa & bahkan bukan ayam kampung. Kemudian diberi sambal merah, krupuk serta hiasan timun, tomat & kol.
Kemudian mi ayamnya adalah mi yang diberi ayam cincang yang berbumbu warna coklat serta irisan ayam merah, lalu diberi toge mentah & sayur sawi, serta disajikan dengan kuah yang terpisah. Rasanya enak & gurih, mi terasa lentur, tapi porsinya tidak terlalu besar sehingga dalam hitungan menit, mi pun segera tandas.
Selesai menyantap makan siang kami yang bercitarasa gurih, memang pas bila dibilas dengan es susu yang rasanya manis, berwarna pink serta berisi cente manis, hmm segar. Harga makanan nya pun tidak membuat kantong kering yaitu nasi dagang Rp 19.500, mi ayam Rp 14.500 & es susu Rp 10.000 sehingga kami cukup membayar Rp 49.125 saja. Nah mari kunjungi kedai dengan citarasa unik ini. Telfon 021 300 25 800.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment