Keutamaan
menuntut ilmu :
1.
Menggapai Kemuliaan Dengan Ilmu Syar’i
Allah akan memberi kelapangan dan mengangkat
(derajat) orang-orang yang menuntut ilmu
Surat
58 Al Mujadilah Ayat 11 : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan
kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, "Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
2.
Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju Surga
·
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu (syar’i), maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga.”
·
“Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu,
maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali.”
3.
Dengan Menuntut Ilmu Segala Pintu Kebaikan,
Maghfirah, dan Pahala Akan Dilimpahkan
·
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh
Allah, maka ia akan diberikan kepahaman tentang agama.”
·
“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia
maka terputus semua amalannya kecuali dari tiga hal: [1] shadaqah jariyah, [2]
ilmu yang bermanfaat, dan [3] anak shalih yang mendoakannnya.”
·
“Para ulama adalah pewaris para Nabi. Para
Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, mereka hanya mewariskan ilmu.
Barangsiapa yang dapat mengambilnya, sungguh ia telah meraih bagian yang
banyak.”
Begitu
pentingnya ilmu, bahkan bagi seekor anjing :
-
Anjing yang diajarkan ilmu berburu, ketika
dilepas untuk berburu dan diucapkan Bismillah, maka hasil buruannya halal.
-
Tapi bila anjing tsb tidak diajarkan ilmu
berburu, ketika dilepas untuk berburu dan diucapkan Bismillah, maka hasil
buruannya tidak halal.
Nabi
Muhammad selalu berdoa :
Surat
20 Thaha Ayat 114 : Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan
janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al Qur'an sebelum selesai
diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu
kepadaku."
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa memanjatkan doa yang penuh berkah ini
selepas shalat subuh : "Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu
yang bermanfa'at, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima."
10
catatan penting sebagai koreksi bagi penuntut ilmu / Tholabul 'Ilmi, harus kita
pelajari agar kita bisa menjauhkan diri dari hal-hal tsb :
1.
Tholabul 'Ilmi tidak bertujuan untuk mencari tendensi
duniawi
Tendensi duniawi hanya diketahui dari
hati nurani diri sendiri, orang lain tidak tau.
Belajar ilmu agama itu harus bertujuan
untuk meraih ridho Allah dan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, bukan
untuk mencari kepentingan duniawi.
Ada 3 jenis manusia yang menjadi bara
api pertama di neraka :
·
Orang yang memiliki nikmat ilmu agama dan hafalan
Al Quran. Ketika ditanya Allah, dia berdusta, padahal dia ingin disebut sebagai
alim ulama.
·
Orang yang berjihad / berperang melawan
kaum kafir. Ketika ditanya Allah, dia berdusta padahal dia ingin disebut
sebagai pemberani.
·
Orang yang bersedekah. Ketika ditanya
Allah, dia berdusta padahal dia ingin disebut sebagai dermawan.
·
Obatnya : ikhlaskan niat karena Allah
semata
2.
Tholabul 'Ilmi tidak bertujuan agar bisa
berdebat dengan alim ulama, ingin membodoh-bodohin orang lain yang belum berilmu,
ingin menjadi pusat perhatian, diakui sebagai orang hebat, bahkan dilarang
mendebat Ahlul Kitab / pemilik kitab lain (kitab yang salah) selain Al Quran.
Surat 29 Al Ankabut Ayat 46 : Dan
janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik,
kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah,
"Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan
yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya
kami berserah diri .”
Tholabul 'Ilmi bertujuan untuk mengetahui kebenaran bukan untuk
mendebat ketetapan Allah dan Rasul.
Surat
33 Al Ahzab Ayat 36 : Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan
barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat,
dengan kesesatan yang nyata.
3.
Tholabul 'Ilmi tidak bertujuan untuk menyimpang, mencampuradukkan
kebenaran dengan kebatilan, merubah makna yang benar menjadi salah/batil.
Surat
3 Ali Imran Ayat 71. Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mencampuradukkan kebenaran
dengan kebatilan, dan kamu menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?
Contoh
kitab :
-
Perjanjian lama, isinya kitab Taurat
-
Perjanjian baru, isinya kitab Injil
Surat
2 Al Baqarah Ayat 79 : Maka celakalah orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, "Ini dari Allah", (dengan
maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, karena
tulisan tangan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.
Obatnya
: Merasa diawasi Allah : Surat 40 Muhammad
4.
Tholabul 'Ilmi menjadikan setiap waktu itu berpahala.
Bila ada waktu kosong, manfaat untuk :
-
Tidur, dengan niat bangun dengan badan
lebih segar dan beribadah lebih baik
-
Olahraga. Sifatnya mubah Mubah yaitu bila dikerjakan
atau tidak dikerjakan = tidak berpahala dan tidak berdosa
-
Manfaatkan waktu mudamu sebelum tua,
manfaatkan masa sehatmu sebelum sakit, manfaatkan masa hidupmu sebelum mati,
manfaatkan masa kecukupanmu sebelum kefakiran, manfaatkan waktu luangmu sebelum
sibuk : untuk melakukan banyak aktifitas yang berpahala.
5.
Tholabul 'Ilmi tidak boleh mempunyai sikap
rendah semangat, rendah tekad, loyo
6.
Tholabul 'Ilmi tidak sibuk dengan hal-hal
yang remeh.
Surat
7 Al A’raf Ayat 31 : Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada
setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
7.
Tholabul 'Ilmi tidak membiarkan anggota
tubuh beraktifitas secara lebih dari semestinya, dan tinggalkan aktifitas yang
tidak bermanfaat, agar kualitas agama kita membaik.
8.
Tholabul 'Ilmi tidak bangga diri / ujub.
Karena
merupakan penyakit hati, meremehkan orang lain.
Obatnya
: tawadhu / rendah hati, melihat orang lain lebih baik daripada kita.
9.
Tholabul 'Ilmi tidak mencemaskan masa depan
Obatnya
: selalu berprasangka baik
10.
Tholabul 'Ilmi jangan memiliki sikap kurang
berdoa, agar istiqomah selalu diatas kebenaran / kebaikan.
Tholabul
'Ilmi tidak boleh mempunyai sikap futur, malas, putus asa, bosan dalam menuntut
ilmu. Cara
mengatasinya :
1.
Ikhlas karena Allah
2.
Cara menghindari futur : harus sesuai
kemampuan, lakukan secara bertahap dan membuat skala prioritas
3.
Memiliki sahabat motivator yang mampu
meluruskan, mengingatkan, mengajak kita untuk kebaikan
4.
Membaca biografi ulama terdahulu, dan mengikuti
langkahnya
5.
Selalu berdoa, teguhkan hati, selalu diatas
kebaikan, bersihkan hati kita / Tazkiyatun Nafs
No comments:
Post a Comment