Libur
lebaran tahun ini kami pergi ke Penang, rencananya ingin medical check untuk suami,
tapi sekalian jalan-jalan dong. Dari Penang dilanjutkan ke KL. Saran saya bagi turis
yang baru pertama kali pergi ke negeri orang, sebaiknya memakai tour travel
agar lebih maksimal dalam mengexplore wisata negeri tsb. Tapi karena tujuan
utama kami adalah medical check up maka tak banyak pengalaman wisata yang dapat
saya ceritakan. Berikut masih ada hasil wisata kuliner yang layak saya bagikan.
Restoran Mohammed Raffee Nasi Kandar
(***)
No. 295, Burma Road, Pulau Tikus,
Georgetown, Penang
Kuliner
khas Penang yang paling terkenal adalah Nasi Kandar yaitu nasi polos atau nasi
berbumbu yang disiram kuah kari dan disajikan bersama lauk pauk. Nasi Kandar dibawa
dan dipopulerkan oleh pedagang muslim India. Nasi Kandar banyak bertebaran di
Penang tapi yang paling terkenal katanya Restoran Mohammed Raffee, Burma Road no.
295, Pulau Tikus, Georgetown. Kebetulan lokasinya dekat dengan hotel tempat
kami menginap di Berjaya Penang Hotel, 1-Stop Midlands Park, Burmah Road 10350
Georgetown.
Dari
hotel kami pergi naik grab, tak begitu lama kami pun sampai di lokasi.
Tempatnya berupa rumah makan sederhana di area pertokoan dan letaknya paling
pojok. Bagian depan resto adalah tempat dan etalase makanan, persis RM Padang.
Pengunjung sudah antri mengular menuju etalase tsb. Ruang makannya sudah tidak
cukup menampung pengunjung sehingga disusunlah meja dan kursi plastik dihalaman
depan resto ini.
Setelah
beberapa menit bergabung dalam antrian, tibalah giliran kami. Tanpa ditanya
kami langsung diberi nasi briyani karena nasi putihnya sedang habis. Saya lihat
pilihan lauk pauknya sudah menipis. Nyaris semua lauk berendam kuah gulai. Lauk
yang masih banyak tinggal ayam goreng dan ayam gulai, sehingga saya memilih ayam
goreng dan suami memilih ayam gulai. Saya anti makan nasi basah, sehingga nasi
saya tidak disiram kuah gulai. Kalau suami, nasinya disiram kuah gulai berwarna
coklat dan diberi sayur okra. Untuk minumannya kami pesan teh tarik.
Porsi
nasi kandar ini luar biasa, nasinya banyak sekali dan ayamnya super besar,
idealnya untuk makan berdua juga kenyang. Nasi briyani terasa berempah, enak
dan empuk, memakai beras basmati yang berbentuk panjang. Ayam gorengnya
berwarna merah, tapi tidak pedas, melainkan terasa gurih dan berempah,
berselimut tepung tipis, mirip KFC rasa ori versi lebih enak. Sedangkan ayam
gulai, dagingnya empuk dan lembut, bumbunya pun sudah meresap kedalam daging.
Sudah
sepantasnya hidangan ini membuat pengunjung antri setiap saat. Selain nasi
kandar, tersedia juga menu lain seperti roti bakar, roti canai, roti paratha, mee,
dll tapi mayoritas pengunjung kesini untuk makan nasi kandar.
Nasi Kandar Pelita (***)
No. 113, Jalan Ampang, Kuala Lumpur
Saya
pernah melihat foto Nasi Kandar Pelita di IG, kelihatannya enak banget. Maka
begitu tiba di KL, makanan pertama yang kami cari adalah Nasi Kandar Pelita. Kami
menginap di Hotel Capitol, Jalan Bulan, Off Jalan Bukit Bintang. Daerah Bukit
Bintang ini lalu lintasnya padat, banyak hotel disini dan merupakan area pusat
perbelanjaan.
Kami
naik grab menuju Nasi Kandar Pelita di Jalan Ampang no 113. Lokasinya sudah
dekat dengan Menara Kembar Petronas. Jadi kalau kita melihat keatas dari halaman
depan resto Nasi Kandar Pelita ini, terlihat gedung icon kota KL ini bersinar
dengan indahnya dimalam hari.
Resto
Nasi Kandar Pelita memiliki bentuk bangunan yang besar dan luas, ruangannya
terbuka, memakai kipas angin, memiliki tempat parkir yang luas, daya tampung
pengunjung banyak dan buka 24 jam.
Cara
pesan nasi kandar semuanya sama yaitu langsung datang ke etalase makanan yang
terletak di paling depan dan langsung pilih lauknya. Keistimewaan nasi kandar
ini, pilihan lauk pauknya banyak dan beragam. Tapi saya kembali memesan nasi
briyani tanpa kuah kari, ayam goreng plus kremesan, sesuai gambar yang saya
temukan di IG. Sedangkan suami memesan nasi putih disiram kuah kari, ikan
goreng dan 4 jenis sayur.
Dengan
menu yang sama dengan Mohamed Raffee, saya bisa bandingkan dan menilai bahwa
Nasi Kandar Pelita nyaris sama enaknya, tapi nasi dan ayam goreng Mohamed
Raffee terasa lebih kuat rempahnya. Kelebihan Nasi Kandar Pelita adalah tempatnya
yang luas dan bersih, serta banyak pilihan makanan.
Selain
nasi kandar, resto ini memiliki counter-counter makanan yang menyediakan roti
canai, roti bakar, martabak, nasi dan mee goreng, thosai dan tandoori corner
seperti kebab, naan, paratha dan tikka, keadaannya mirip dengan foodcourt.
Kapanpun turis dan warga KL bisa makan enak disini.
Salon Du Chocolat (***)
Gurney Paragon 163-D, Gurney Dr, Georgetown, Penang
Saat
di Penang, lokasi hotel kami dekat dengan Gurney Paragon mall. Mall tsb bisa
ditempuh dengan berjalan kaki atau grab atau bis Rapid Penang. Disana saya
menemukan 4 toko es krim yaitu Haagen dazs, Magnum, Baskin Robbins dan Utterly
dan 2 toko coklat yaitu Godiva dan Salon Du Chocolat.
Saat
melihat Salon Du Chocolat, mata kami berbinar-binar. Salon Du Chocolat adalah
cafe yang menyajikan berbagai hidangan terbuat atau disajikan bersama coklat. Di
Jakarta belum ada cabangnya, jadi kami tertarik untuk masuk kesana. Tempatnya
tidak begitu besar, kapasitas ruangan terbatas, sehingga disusunlah meja-meja
diteras depan cafe ini.
Menu
yang tersedia disini adalah crepe, waffle, pancake, baked stuff atau segala kue
yang dipanggang, es krim, aneka minuman, semuanya serba coklat, tapi yang
paling istimewa adalah fondue.
Fondue
adalah potongan kue, buah dll yang dicelupkan kedalam coklat cair. Coklat cair
tsb didapat dari mesin air mancur coklat fondue atau chocolate fondue fountain
yang berukuran besar dan terletak dibagian depan etalase toko. Terdapat 3 chocolate
fondue fountain yang berisi milk, dark dan white chocolate.
Kami
memesan 3 rasa coklat cair tsb, rasanya wah memang nikmat membius, saat
tercecap dilidah, rasanya ingin tersenyum terus. Coklatnya asli kualitas
premium tanpa tambahan perasa lainnya. Yang paling enak adalah dark chocolate,
sedangkan milk chocolate lebih manis dan white coklat lebih manis lagi. Hmm kapan
ya Salon Du Chocolat ada di Jakarta ?
The Little Nyonya Cuisine (***)
Gurney Plaza, 170, Gurney Dr, Pulau
Tikus, George Town, Penang
Menu
makanan disini sangat beragam, ada puluhan menu yang tersedia. Dimulai dari snack appetizer, masakan sayuran,
ayam, ikan, cumi, udang, daging, clay pot, set nasi, cheese baked rice /
spaghetti, mie, Japanese ramen, spaghetti, western food, dessert, minuman kopi,
teh, milk shake dan jus.
Selama
ada western food, saya pasti pesan itu. Saya pilih chicken chop with black
pepper gravy. Suami saya penggemar nasi, memesan Black pepper beef with butter
fried rice, tambahannya adalah sambal tumis prawn.
Chicken
chop with black pepper gravy adalah ayam goreng tepung yang disiram saus black
pepper disajikan bersama kentang goreng, mayones dan saus tomat serta mashed
potato yang disiram saus coklat. Saya suka makanan ini, ayamnya enak, garing
dan gurih, saus black peppernya berlimpah tapi agak manis, mashed potato dengan
saus coklat terasa pas, enak dan lembut. Hidangan lainnya juga oke. The Little
Nyonya Cuisine boleh lah menjadi alternatif makanan halal selama di Malaysia.
Seoul Garden (***)
Gurney Plaza, 170, Gurney Dr, Pulau
Tikus, George Town, Penang
Keesokan
harinya kami kembali ke Gurney Plaza untuk makan siang. Kali ini kami masuk ke
Seoul Garden karena ada logo halal disana. Rupanya resto ini menyajikan 2 in 1
grill & steamboat all you can eat. Lucunya all you can eat tapi belum
termasuk minuman, jadi ada lagi charged untuk minuman refillable dan charged untuk
soup steamboat.
Makanannya
sih enak dan banyak pilihannya sampai puluhan jenis. Aneka daging, ayam dan
seafood di marinated dengan bumbu ala Korea dan Asia lalu kita grill sendiri di
meja. Sedangkan pilihan sayur untuk steamboat kurang banyak jenisnya. Selain bahan
makanan untuk grill dan steamboat, tersedia juga aneka makanan matang seperti
gorengan, sushi, dll. Kemudian tersedia aneka bahan makanan untuk meracik salad
sendiri, aneka bahan makanan untuk meracik dessert es campur serta beberapa
variant rasa ice cream.
Mengenai
harganya berbeda-beda menurut waktu makan siang/malam, untuk
dewasa/pelajar/member dan untuk weekday/weekend & holiday. Di Indonesia
sudah ada cabang tapi jauh di Medan hahaha...
Sakae Sushi (***)
Queensbay Mall, 100, Persiaran Bayan
Indah, Pulau Pinang
Bosen
bolak balik makan di Gurney Paragon dan Gurney Plaza, kami bertiga bersama teman
suami, kembali naik grab ke Queensbay Mall di Bayan Lepas. Mall ini besar dan
luas, tapi karena kami datang kemalaman, khawatir mall keburu tutup, maka tidak
bisa lama-lama survey mencari tempat makan. Ketika kami bertemu dengan resto
Sakae Sushi, setelah ditanyakan ternyata tidak mengandung pork, kami langsung
masuk kesini. Sayangnya mereka tidak ada yang mengerti mengenai mirin, jadi
saya agak waspada dalam memesan menu.
Resto
yang memiliki logo katak hijau ini memiliki conveyor belt atau ban berjalan yang
mengelilingi meja pengunjung, mengantarkan aneka sushi dan appetizer yang
disajikan diatas piring yang berbeda-beda warnanya berdasarkan harga. Menu
andalan disini tentunya sushi, tapi karena saya yakin semua sushi pasti memakai
mirin, maka saya memesan menu lainnya. Tersedia berbagai pilihan lezat dari appetizer,
salad, shirumono atau sup, agemono atau gorengan, sashimi, yakimono atau
hidangan yang dipanggang, pizza, nabemono, tempura, mie Jepang (ramen, soba dan
udon), donburi dan bento.
Saya
tertarik memesan soba dengan topping kepiting soka, suami saya memesan tempura
udon, teman suami memesan nabe udon dan cheesy volcano maki karena memang dia
bukan muslim, tambahannya adalah agedashi tofu dan chuka wakame.
Untuk
minumannya kami pesan hot tea yaitu Genmaicha atau teh beras yaitu teh hijau
beras Jepang yang terdiri dari teh hijau yang dipadukan dengan beras panggang
sehingga ketika diminum teh hijau akan mengeluarkan aroma beras panggang.
Pesanan
saya bernama goma soft shell crab cha soba yaitu mie yang terbuat dari tepung
gandum, berwarna hijau dan ditaburi wijen, disajikan kering dan dingin bersama
kepiting soka goreng. Rasanya unik juga makan mie dingin, tapi mengenyangkan
perut karena kandungan gandum dalam soba terasa padat. Untuk makanan lainnya
saya tidak mencobanya, kecuali chuka wakame, rumput laut gurih yang saya suka
sekali.
FOTO DIBUANG SAYANG
Gurney Paragon Mall |
Pemandangan dari jendela kamar Hotel Berjaya Penang |
Gurney Paragon Mall |
Nobar FIFA World Cup 2018 depan Pavillion KL |
MRT |
Masjid Putra - Putrajaya |
Masjid Putra - Putrajaya |
Masjid Putra - Putrajaya |
Air mancur Menara Petronas |
Menara Petronas |
No comments:
Post a Comment