Buat
penggemar kerupuk seperti saya, bila mendapat info kerupuk yang enak, harus
ditelusuri sampai dimana tempat jualannya. Karena sering mendapat kiriman
kerupuk kuning dari neng Egha, lama-lama saya jadi penasaran, dimana sih
belinya, malu dong nitip terus. Singkat kata ketemulah info bahwa kerupuk tsb
dibeli di Warung Lotek Macan, Jl. Macan No.1, Burangrang, Lengkong.
Jadi ketika saya berdua ibu sedang ke Bandung, rencananya begitu tiba di Bandung, kami langsung menuju Jl. Macan untuk makan siang, karena kabarnya disana tersedia banyak jenis makanan. Tiba disana, kami mendadak gelagapan dan heboh sendiri melihat tempat makan ini ternyata menjual aneka ragam kerupuk dan makanan jajanan. Tempatnya memang tidak begitu luas dan sederhana saja, tapi makanan yang tersedia cukup komplit. Warung yang berdiri sejak th 1974 ini utamanya menyediakan lotek, rujak dan kolak. Tapi selain itu tersedia juga kupat tahu, mie kocok, baso tahu, soto Bandung, gule, rawon, sop buntut, nasi bakar dan nasi rames dengan lauk yang bisa dipilih sendiri.
Karena
posisi perut sedang lapar, maka saya memilih makan nasi rames, ibu saya memilih
baso tahu dan tentunya seporsi lotek untuk kami berdua. Sambil menunggu pesanan
datang, ibu sibuk memilih kerupuk, selain kerupuk kuning yang biasa menjadi
pasangan asinan, tersedia juga kerupuk putih keriting biasa ukuran besar, kalau
yang ukuran kecil disebut kerupuk bantat, kerupuk jaat, kerupuk ikan, gurilem,
seblak, dll. Aneka kerupuk ini dihargai sekitar Rp 4.000 sampai Rp 11.000.
Pesanan
yang pertama datang adalah baso tahu alias siomay Bandung. Isinya hanya baso
tahu, siomay dan kol saja sesuai keinginan kami, kalau mau kentang, telur dan
pare juga ada. Sebagian baso tahu ini dibanjur (disiram) bumbu kacang dan
kucuran kecap manis dikelilingnya. Rasanya cukup enak, siomaynya kenyal tapi
empuk, aromanya pun biasa, tidak hanyir (amis), bumbu kacangnya cukup lekker.
Yang
kedua adalah lotek yaitu sepiring sayuran terbalut bumbu kacang seperti
gado-gado tapi dengan perbedaan penambahan kencur didalam bumbu kacangnya.
Rasanya lumayan enak dan segar, hanya saja bumbu kacangnya kurang banyak,
kurang lekker. Terakhir nasi rames saya berisi lauk ayam goreng, soun dan
kering kentang. Rasa lauk pada nasi rames ini cukup nikmat, bumbunya pas,
citarasa khas masakan Sunda rumahan.
Semua
makanan ini kami makan bersama kerupuk pastinya, sehingga meningkatkan selera
makan, apalagi kalau kerupuknya keras dan bantat, hahaha. Jangan salah ya, walapun
kerupuk ini keras dan bantat tapi renyah loh, bisa dimakan semua sampai habis.
Misalnya kerupuk kuning biasanya kan pinggirannya keras dan tidak bisa dimakan,
tapi kalau beli disini enak banget, renyah, kerupuk bisa dikunyah semua sampai
habis, tak ada yang terbuang. Kerupuk seperti ini yang bikin ketagihan.
Harga-harga
makanan disini juga sangat terjangkau, harga lotek Rp 16.000, siomay @ Rp
3.500, harga nasi rames tentunya sesuai banyaknya lauk yang dipilih, ayam
gorengnya saja Rp 16.000, tentu lauk pelengkap lainnya lebih murah. Selesai
belanja di warung ini bukan berarti nafsu belanja anda akan berhenti, karena
didepan warung sudah berjajar abang-abang tukang buah alpukat, pisang, belum
lagi tukang kue, dll. Bikin pusing deh, sagala hayang (semua mau) dibeli.
No comments:
Post a Comment