Pertama kali mengenal menu
ini yaitu Ayam Tangkap adalah ketika saya makan siang di RM Meutia, masakan
Aceh, di depan Pasar Benhil. Ayam Tangkap adalah ayam yang dipotong kecil-kecil
seukuran setengah ibu jari, lalu dibumbui dan digoreng bersama beberapa genggam
daun yaitu irisan daun pandan, daun salam, daun kari dan irisan bawang merah,
sehingga menghasilkan citarasa ayam goreng yang gurih dan wangi serta garing.
Cara penyajiannya adalah potongan ayam goreng tsb tertutup aneka dedaunan tadi
sehingga kami harus membongkar tumpukan daun kering tsb untuk mendapatkan
ayamnya. Karena penyajiannya seperti tumpukan sampah dedaunan maka masakan ini
juga dikenal dengan nama ayam tsunami, karena penyajiannya yang berantakan
seperti penampilan Aceh setelah diterjang tsunami. Semenjak itu kami menjadi
ketagihan dan sering makan disana. Biasanya menu kami ketika berkunjung ke RM
Meutia adalah ayam tangkap plus mi aceh.
Nah sekarang rumah makan
yang menyediakan spesialis ayam tangkap sudah mulai menjamur. Contohnya di Jl.
KH Ahmad Dahlan no 30, Kebayoran Baru, Jak Sel, ada sebuah rumah makan bernama
Ayam Tangkap Blang Bintang. Wah kami jadi penasaran ingin mencobanya.
Rumah makan ini tidak
menyediakan menu masakan Aceh, melainkan hanya ada menu ayam tangkap, ayam
goreng dan mi aceh saja. Sedangkan minuman khasnya adalah es timun, es cincau,
kupi alias kopi, teh tarik, jeruk dan teh. Karena itu kami memesan seporsi ayam
tangkap, sambal ganja dan anyang pepaya. Minumannya kami memesan es timun cincau
dan kupi sanger dingin. Nah mari kita coba.
Ketika saya makan ayam
tangkap Blang Bintang, mau tidak mau saya harus membandingkan dengan masakan RM
Meutia, dimana kelebihan ayam tangkap Blang Bintang adalah potongan ayam lebih
besar, lebih banyak jumlahnya dan lebih banyak dagingnya. Daunnya selain daun
kari, pandan, salam dan bawang merah, ada juga cabe hijau utuh. Sedangkan
kelebihan ayam tangkap RM Meutia adalah rasanya lebih gurih. Kekurangan RM
Meutia adalah potongan ayamnya kecil, sedikit jumlahnya dan banyak tulangnya.
Jadi ketika saya makan ayam tangkap Blang Bintang rasanya puas dan kenyang
karena banyak dagingnya.
Kemudian sambal ganja
adalah udang rebus yang diulek bersama cabe, bawang, belimbing sayur sehingga
menghasilkan citarasa pedas, gurih dan asam. Memang bener bikin ketagihan
sehingga dinamakan sambal ganja, bukan mengandung daun ganja loh. Buktinya
suami saya minta tambah sambal seporsi lagi.
Terakhir anyang pepaya
adalah urap yang berisi daun dan bunga pepaya, sehingga nafsu makan semakin
bertambah. Rasanya pedas dengan aroma bawang yang kuat.
Untuk membilas rasa yang
beranekaragam ini, minumlah es timun cingcau yang sangat cocok untuk meredakan
panas dalam. Tubuh menjadi adem kembali. Sedangkan kupi sanger dingin rasanya
top banget, lekker, dengan aroma kopi Aceh yang kuat.
Harga yang harus dibayar
juga standard saja yaitu Rp 38.000 untuk ayam tangkap, sambal ganja Rp 10.000,
anyang pepaya Rp 25.000, es timun cingcau Rp 15.000 serta es kupi Rp 17.000.
Untuk selanjutnya saya mau
mencoba makan ayam tangkap di Kedai Aceh Ayam & Bebek Tangkap Atjeh Rayeuk yang
berada di Jl. Ciranjang no 38, Kebayoran Baru, Jak Sel, bersama teman-teman
sekantor. So nantikan ulasan berikutnya.
No comments:
Post a Comment