Ada sebuah billboard
menarik dengan warna mencolok di jl Barito II, namanya Pipiltin Cocoa. Sebagai
penggemar makanan coklat, kata “cocoa” bikin saya penasaran, tapi sayangnya
belum ada kesempatan untuk mampir kesana. Nah kebetulan, ketika saya membaca Detikfood,
akan diadakan acara Indonesian chocolate baking class, di Pipiltin Cocoa pada
hari sabtu tanggal 22 Juni 2013. Tanpa banyak pertimbangan saya langsung
mendaftar ke acara ini. Didalam pikiran saya langsung terbayang akan memakan
aneka kreasi coklat yang baru diajarkan didalam baking class tsb.
Jadi pada hari Sabtu yang lalu,
pk 10 kurang, saya dan ibu saya yang penasaran juga dengan tempat ini, sudah
sampai di jl Barito II no 5 Kebayoran Baru, Jaksel. Mobil-mobil yang diparkir
didepan sudah penuh, tanda sebagian besar peserta sudah hadir. Ketika memasuki
tempat ini, yang pintu dan dinding depannya terbuat dari kaca, dilantai dasar
sebelah kanan terdapat ruang dapur tempat pengolahan aneka kreasi coklat,
sedangkan disebelah kiri terdapat sebuah tangga. Lalu kami naik kelantai 1
tempat acara akan berlangsung.
Ditengah ruangan terdapat
lemari display yang berisi aneka cake, praline, dan macaroon. Sedangkan
disebelah kiri dan kanan ruangan, terdapat meja dan kursi tempat pengunjung menikmati
aneka dessert menggiurkan ini. Interior cafe ini sangat minimalis yaitu baik lantai,
dinding dan langit-langit, semua dibiarkan apa adanya, tanpa ada penambahan
cat, keramik atau hiasan apapun, seperti bangunan yang belum di finishing. Meja
kursinya terbuat dari kayu dengan bentuk yang beraneka ragam. Interior
pelengkap lainnya hanya ada AC, lampu dan spanduk yang menerangkan proses
pembuatan coklat. Setelah puas melihat-lihat, ibu saya kembali kebawah dan saya
mencari tempat duduk, siap mengikuti acara baking class.
Acara dimulai molor
setengah jam, dibuka dengan sambutan dari ibu Odilia dari Detikfood, yang
menerangkan bahwa tujuan acara ini adalah agar lebih mengenal dan memajukan
coklat asli hasil perkebunan Indonesia, sebagai penghasil coklat terbesar
peringkat tiga didunia.
Kemudian sambutan dari mba
Tissa sebagai pemilik Pipiltin cocoa yang menerangkan proses pengolahan coklat
dari sejak tanaman coklat sampai menjadi coklat batangan siap makan. Pipiltin
cocoa hanya menggunakan bahan baku coklat asli Indonesia yaitu dari perkebunan
didaerah Pidie Aceh dan Tabanan Bali. Proses pengolahan ini secara garis besar
adalah :
- Biji
coklat yang matang dipetik oleh petani.
- Biji
coklat difermentasi selama 5 hari.
- Biji
coklat di sortir dan dijemur untuk menghentikan proses fermentasi, lalu dikirim
ke Pipiltin cocoa.
- Biji
coklat di roasting atau dibakar untuk mengembangkan rasanya.
- Biji
coklat ditampi untuk memisahkan biji coklat dari cangkangnya.
- Biji
coklat digiling atau dihancurkan untuk memisahkan mentega coklat (cair) dari masa
coklat (solid) yang digiling sampai halus yaitu sebesar 25 micron.
- Pemurnian
dan pencampuran, yaitu antara mentega coklat dan masa coklat
- Coklat
diuleni dan dipanaskan selama 72 jam agar bakteri mati dan coklat tahan lama.
- Coklat
diproses dengan suhu tertentu agar coklat mengkilat dan tahan lama, serta
berbunyi bila dipatahkan, serta siap diolah menjadi 3 kategori yaitu dark, milk
and white cocholate.
Setelah itu dimulailah
acara demo oleh executif cheft Dedy Sutan dari Pipiltin cocoa. Dimeja
masing-masing telah tersedia salinan resep 5 macam dessert yang akan diperagakan
yaitu Diamant chocolate cookies, Peanut butter cookies, Eggless chocolate cake,
White chocolate cheese cake, dan Crunchy chocolate cake.
Sebenarnya tujuan saya
mengikuti acara ini adalah penasaran ingin mengunjungi Pipiltin cocoa, kedua
ingin merasakan kue-kue hasil demo masak, ketiga mencari pengalaman baru karena
terus terang saya jarang masak, apalagi bikin kue. Kesimpulan saya setelah selesai
mengikuti acara ini adalah cake yang diperagakan termasuk dalam kategori sulit
karena sangat detail cara membuatnya serta bahan yang digunakan pun berkualitas
serta mahal. Jadi saya pilih beli saja deh daripada bikin sendiri, hahahaha. Baking
class ini berlangsung sekitar 5 jam, sudah termasuk waktu makan siang dengan
sajian aneka sandwich. Kebayangkan 5 jam duduk dikursi tanpa senderan.
Dipenghujung acara
diperagakan juga cara membuat garnis atau hiasan yang terbuat dari coklat.
Salah satunya adalah coklat ditim sampai cair, lalu dimasukkan kedalam kertas
kerucut yang ujungnya dibolongin sedikit, lalu coklat disemprotkan keatas
plastik, kemudian diseprot angin dingin dari hairdrier sehingga coklat yang
tadinya berbentuk bulat jadi melebar dan bergelombang. Wow suatu tehnik sederhana
yang menghasilkan keindahan.
Setelah semua cake dihias
dan ditaro dimeja saji, para peserta demo langsung sibuk mengambil foto. Akhirnya
sajian cantik dan lezat ini boleh dimakan, hmm time to fly to heaven. Kekurangannya
ketika acara selesai kami tidak dapat buah tangan sedikitpun, huu sedihnya.
Jadi saya membeli 2 potong cake buat oleh-oleh dirumah dan oleh-oleh foto-foto
cantik buat pembaca blog saya.