Labels
- Kuliner Jakarta (224)
- Dakwah (99)
- Kuliner Bandung (53)
- Kuliner Tangerang (53)
- Pengalaman (37)
- yukmakan (20)
- Artikel (17)
- Detik Food (17)
- Kuliner Jateng (15)
- Kuliner Bogor (14)
- Kuliner Jabar (13)
- FOTO-FOTO (11)
- Hotel (6)
- Resep (6)
- Kuliner Cirebon (5)
- Kuliner Jatim (4)
- Kuliner Kalimantan Selatan (4)
- Kuliner Lampung (4)
- Prakarya (4)
- Kuliner Bali (3)
- Kuliner Medan (3)
- Jualan (2)
- Kuliner Thailand (2)
- Kuliner Malaysia (1)
- Kuliner Singapore (1)
- Kuliner Sulawesi (1)
- Novel (1)
Tuesday, August 11, 2009
ULASAN KULINER : AH TUAN EE'S (**)
Hari-hari mendekati bulan Ramadhan ini, makin hari makin panas aja. Jadi kalo dikantor bawaan nya ngantuk, padahal pekerjaan setumpuk. “Besok hari Jumat, enaknya makan apa ya?” kata suara dibalik punggung ku, si “Ratu makanan”. “Makan roti canai enak juga” kata suara disampingnya. “Lebih enak lagi makan roti tissue” kata si Ratu menyaut. Pikiranku melayang, mengingat-ingat waktu aku ultah kemaren, aku mentraktir seseorang di Ah Tuan ee’s. “Roti boom cheese lebih enak” kataku, gantian nyeletuk. “heem nyam nyam” kata mereka berbarengan. Emang iya, Roti bon cheese di Ah Tuan EE’s itu enak sekali, bikin ngidam. Itu tu, yang di Pacific Place Mall Lt. 4, kawasan SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, telpon 021 5797 3364/65.
Jadi begini ceritanya, kami berdua makan siang di Ah Tuan ee’s, dimana restoran ini menyediakan menu Malaysian nyonya cuisine. Sekilas info : Masakan Malaysian nyonya atau peranakan adalah masakan asli orang pribumi (Malaysia) yang dikombinasikan dengan masakan orang China, yang ditemukan oleh masyarakat Peranakan yang memiliki garis keturunan dari perkawinan antar negara yaitu antara orang-orang China yang pertama kali datang dan menetap dengan wanita-wanita Melayu, dimana masakan Peranakan ini mengkombinasikan/menggabungkan antara kemampuan memasak dan cita rasa dari kedua kebudayaan ini. Sedangkan Ah Tuan ee's itu sendiri berarti restoran milik auntie (dalam bahasa Cina disebut “ee”) ah Tuan.
Interior restoran ini unik loh, yaitu suasana rumah tradisional berkonsep peranakan kolonial, jadi banyak dipajang barang-barang jadul, dari alat hitung sempoa, koleksi uang-uang lama, pesawat telepon lama, foto-foto hitam putih, dan ada 1 pojokan yang berisi pajangan aneka bumbu dapur. Sebenarnya aku pengen foto-foto dekorasi disini, cuma pengunjung lagi rame sih, ada rombongan ibu-ibu lagi arisan, terus ada artis juga lagi makan disini, jadi malu, kaya turis aja, padahal kantornya diseberang.
Maka setelah kita merenungi buku menu, diputuskanlah kita memesan ikan belah, golden tau hoo & appertizer roti boom cheese yang gambarnya menggiurkan. Nah mari kita bahas. Roti boom cheese adalah roti canai yang rasanya gurih karena banyak mengandung serutan keju, diselingi rasa butter & susu kental manis, lalu diberi topping es krim vanilla. Wah wah enak banget rasa roti yang hangat manis-manis gurih berpadu dengan dinginnya es krim. Lezat. Seporsi dibagi 2 buat kami sih adalah ukuran yang pas. Karena ketika datang makan siang kami, ikan & tahu nya gede banget, untung nasinya cuma pesen seporsi.
Ikan belah adalah ikan gurame yang digoreng garing & melengkung, yang disajikan bersama sambal terasi yang warnanya merah banget, tapi pas dimakan, sama sekali gak pedes, tapi cocok sih buat ku, enak. Lalu golden tau hoo adalah tahu sutera bentuk persegi empat, yang buat kami sih berukuran lumayan besar, lalu diberi topping tumisan daging cincang, heem enak, tahunya lembut banget, daging cincangnya banyak & kuah tumisannya yang berwarna coklat keemasan juga terasa bumbunya. Tapi masalahnya kami kekenyangan, jadi tahunya ngak habis. Aduh. Kemudian bill yang datang adalah ikan belah Rp 52.000, golden tau hoo Rp 43.500, roti boom cheese Rp 23.000, total aku membayar Rp 166.320. Harga yang masuk akal sih menurutku.
Kring…kring…gubrak…bos telpon, aduh kebanyakan melamun nih…kacau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment