Long
weekend Natal tahun ini kami terseret arus euforia liburan, bukan karena
disengaja, tapi karena suami saya tidak kebagian tiket pesawat ke Semarang,
sehingga terpaksa perjalanan ditempuh dengan memakai mobil, dan saya turut
serta menemaninya. Perjalanan 5 hari ini menyisakan pengalaman kuliner seru
tentunya.
SABTU, hari ke 2
Kami
berangkat dari rumah hari Jumat pk. 17, makan tengah malam di Pringsewu Tegal,
agak menderita karena saya ingin minum teh panas tapi mereka tidak menjualnya. Melewati
jalur pantura, arus kendaraan padat hampir tidak bergerak, maka sampailah kami di
Semarang pk. 8 pagi.
Warung Makan Sederhana (**)
Kami
disediakan hotel untuk semalam di Grand Candi Jl. Sisingamangaraja no. 16, Kaliwiru,
Candisari. Diseberang hotel ada sebuah tempat makan bernama Warung Makan
Sederhana Jl. Sisingamangaraja no. 202, kelihatannya laris oleh pengunjung, kami
pun segera merapat kesana untuk sarapan pagi.
Masuk
ke dalam warung makan ini, tempat makan mengikuti konsep warteg dengan suasana yang
nyaman, bersih dan tidak sempit. Aneka lauk berjajar rapih didalam rak kaca. Daftar
menu ditempel didinding, isinya cukup bervariasi. Tapi karena kami berniat
sarapan makanan panas dan berkuah, hanya ada 1 menu soto yaitu soto daging, maka
kami segera memesannya.
Melihat
tempe goreng tepung yang baru keluar dari wajan, kami segera mengambilnya,
serta tambahan kerupuk dan rempeyek agar makan lebih semarak. Soto daging disajikan
bercampur nasi, kuahnya bening, isinya soun dan potongan daging sapi, rasanya
sederhana tapi mampu menyegarkan tubuh yang penat.
Warung
makan ini menyediakan aneka masakan seperti nasi rames dengan pilihan lauk ikan,
ayam goreng / bakar, koyor, kikil, sayur mangut, sayur lodeh kluwih, sayur
lodeh terong, rawon, trancam, blanak, cumi, nasi pecel dan masih banyak lagi. Menu
masakan rumahan bervariasi, dengan harga terjangkau, menjadikan rumah makan ini
menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan.
Lind’s Ice Cream & Resto (**)
Kota
Semarang itu cuacanya panas karena dekat pantai. Selesai acara, saya langsung
mengusulkan makan ice cream. Tapi karena dulu sudah pernah makan ice cream Toko
Oen, kami ingin mencoba ice cream merk lain. Pilihan jatuh pada Lind's Ice
Cream di Jl. Papandayan no. 99 Gajahmungkur. Padahal Lind's Ice Cream sudah ada
cabangnya di Jakarta, tepatnya di Kelapa gading, dan kami sudah pernah
mencobanya. Walapun begitu, tetap saja
kami penasaran ingin mencoba Lind's Ice Cream dari tempat asalnya.
Tiba
dilokasi, wah ternyata Lind’s Ice Cream tsb
bukan sekedar toko ice cream biasa melainkan sebuah resto megah bertingkat 3.
Ketika kami masuk, interior resto ini unik dengan nuansa serasa makan dibawah
pepohonan. Kami ditawarkan naik ke lantai 3 yang katanya memiliki pemandangan
yang lebih bagus. Tiba di lantai 3, wah interiornya lebih unik lagi karena
nuansanya serasa berada didalam goa.
Kami
memilih duduk dipinggir dekat jendela yang menyuguhkan pemandangan spektakuler
kota Semarang, bertepatan dengan sunset, oh indahnya. Resto ini memiliki 3
dapur yang terpisah yaitu dapur lantai 1 yang menyajikan masakan chinese food
halal, lantai 3 memiliki 2 dapur yaitu dapur ice cream dan dapur yang
menyajikan masakan Western food tapi ada menu non halalnya.
Kami
berniat hanya makan ice cream saja dan mulai membaca daftar menunya. Ice cream
yang tersedia disini hanya ada 4 rasa yaitu coklat, vanila, strawberry dan moka
tapi bisa dikreasikan menjadi berbagai menu yang menggiurkan. Contohnya menu
best seller adalah Fullmoon waffel. Menu ini segera dipesan suami, sedangkan saya
memesan Lind’s party. Sambil menunggu pesanan datang, kami asyik foto-foto dulu.
Semakin malam, resto ini semakin romantis, setiap meja diberi candle light dan
pemandangan kota Semarang pun semakin cantik dengan lampu berkerlap-kerlip,
berpijar dari kejauhan.
Fullmoon
waffel adalah 2 tangkup waffel yang disajikan diatas hotplate, ditambah ice
cream vanila, whipped cream dan cherry diatasnya, kemudian ditaburi kismis dan
sirup maple. Mengunyah aneka rasa yang berbeda dalam satu mulut seperti rasa waffel
yang hangat dan gurih, rasa ice cream yang manis dan dingin, ditambah rasa
manis dan legit dari sirup dan kismis, menimbulkan sensasi yang unik tapi sedap,
serta kenyang banget tentunya.
Kemudian
Lind’s party adalah 3 rasa ice cream yaitu coklat, vanila dan moka, disajikan
didalam gelas party, ditambah topping buah kering sukade, kismis, coklat,
kacang, waffel cone, whipped cream dan cherry. Rasanya meriah seperti berpesta
didalam mulut. Kedua jenis menu ice cream ini harganya sama yaitu Rp 40.000. Ice
cream Lind’s dibuat home made memakai resep turun temurun, sehingga rasanya pun
jadul, tidak sehalus ice cream jaman now serta pilihan rasa yang terbatas.
Bakmi Jowo Pak Gareng (**)
Makan
malam apa di Semarang ? Sepertinya makan bakmi Jawa enak juga. Salah satu bakmi
Jawa terkenal di Semarang adalah Bakmi Jowo Pak Gareng di Jl. Wotgandul Dalam
No. 177 Gabahan. Setelah mengikuti waze, rupanya bakmi Jawa ini terletak di
kawasan pecinan Semarang, sehingga ketika kami sampai disana, saya telepon dulu
untuk menanyakan kehalalannya. Jawabannya adalah “kita haji kok”... oh oke
hahaha...
Bangunan
warung makan ini super sederhana dan nyempil ditengah-tengah perumahan padat.
Gerobak tempat memasak mie berada dipaling depan, ketika masuk kedalam, kami harus
antri dulu, menunggu meja makan yang kosong. Sambil menunggu antrian, kami
langsung memesan 1 mie goreng dan 1 mie rebus serta 2 tusuk sate ayam. Menu
yang tersedia selain mie, ada juga nasi dan bihun.
Biarpun
tempatnya super sederhana, tapi banyak pesohor yang pernah makan disini. Buktinya
banyak testimoni dan tandatangan pesohor yang dipajang didinding. Koki yang
memasak pesanan hanya 1 orang, memakai wajan ukuran biasa, diatas tungku
berbahan bakar arang dan ditiup kipas angin kecil. Pantas saja antrian
pengunjung cukup panjang, harus sabar menanti pesanan tiba.
Setelah
pesanan tiba dihadapan kami, saya lihat mie bentuknya tebal, merupakan mie
buatan sendiri, bumbunya memakai kecap,
diberi kol, telur dan suwiran ayam. Bedanya kalau mie rebus, berkuah kental
kecoklatan, rasanya sedap karena terbuat dari kaldu ayam. Bakmi Jawa ini
rasanya manis bersemu gurih, memakai ayam kampung, telurnya beda rasanya,
rupanya memakai telur bebek, aroma arangnya pun semilir tercium harum.
Kebiasaan
kalau makan mie Jawa harus pakai kerupuk, untung ada kerupuk kampung yang
tersedia di toples. Penampilan sate ayam cukup unik, potongannya bukan
kotak-kotak melainkan memanjang kesamping. Sate memakai daging ayam kampung,
rasanya sudah gurih, sehingga ketika disajikan hanya dikucuri kecap manis saja.
Makan berdua tidak sampai lima puluh ribu rupiah.
MINGGU, hari ke 3
Rencana
hari ini kami akan bersantai dulu, menghabiskan waktu di Hotel Grand Candi sampai
waktu check out tiba. Pk. 8 saya turun ke Cafe Flamboyan untuk breakfast. Hotel
Grand Candi adalah hotel bintang 5 sehingga menu breakfastnya cukup komplit dan
bervariasi, terdiri dari makanan tradisional hingga ala Western. Yang paling saya
suka disini adalah disajikan potongan keju edam dan cheedar bersanding dengan
biskuit, lalu ada lembaran smoke beef, aneka yogurt serta berbagai jenis kerupuk.
Masjid Agung Jawa Tengah
Tujuan
pertama setelah check out adalah sholat di Masjid Agung Jawa Tengah, Jl. Gajah
Raya, Sambirejo – Gayamsari. Rugi rasanya bila ke Semarang tanpa sholat disini.
Masjid ini memiliki banyak keistimewaan diantaranya adalah :
-
Area serambi masjid dilengkapi 6 payung
elektrik raksasa seperti yang ada di Masjid Nabawi
-
Memiliki menara Al Husna yang tingginya 99
meter, paling atas adalah lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi dengan 5
teropong. Lantai 2 dan 3 adalah Museum Kebudayaan Islam. Sebelum naik, pastikan
dulu untuk membeli tiket infaq sebesar Rp 7.500. Waktu tempuh naik lift ke
lantai paling atas adalah 35 detik.
-
Memiliki koleksi Al Quran raksasa yang
berada di dalam ruang utama tempat salat
-
Memiliki bedug raksasa
-
Luas kompleks masjid sekitar 10 hektare
-
Memiliki gaya arsitektural campuran Jawa,
Islam dan Romawi karena bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa,
bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar ditambah 4 menara ditiap penjuru
atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap, gaya Romawi
terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid bergaya koloseum Athena
Romawi yang dihiasi kaligrafi yang indah
Ada
1 hal penting bila sholat disini saat siang hari yaitu lantai serambi mesjid
sangat panas bila kita injak dengan kaki telanjang. Efeknya jadi lucu, ada
pengunjung yang berlari-lari kepanasan sambil menjerit kecil, ada yang berjalan
menyelinap diarea yang tertutup bayangan, tapi yang paling aman adalah naik
tangga dari area parkir basement tapi jalannya tetap mepet tembok yang tertutup
bayangan sambil berlari hahaha...
Kafeole (**)
Selesai
sholat kami menuju kota Salatiga untuk makan siang karena saya belum pernah mengunjungi
kota tsb. Disana kami menemukan sebuah resto yang asri karena tertutup oleh rimbunan
tanaman dan penuh oleh kendaraan pengunjung. Namanya Kafeole Coffee Shop &
Resto, Jl. Tentara Pelajar no. 61 Salatiga.
Resto
tsb memiliki beberapa bangunan yang terpisah-pisah yaitu bangunan utama sebagai
ruang makan, beberapa gazebo ditaman, coffe shop & bar, bangunan dapur
tersendiri serta beberapa fasilitas seperti mushola dan toilet. Adem rasanya
saat memandang kesekeliling halaman, tamannya rapih dan rimbun, banyak tanaman
pakis, batu-batu tersusun rapih, diselingi kursi dan lampu taman serta kolam
ikan.
Kami
memilih makan diberanda bangunan utama. Daftar menunya cukup bervariasi terdiri
dari masakan Indonesia, Jepang, Chinese dan Western. Sengaja kami memilih menu Indonesia
karena ingin makan nasi. Pilihan kami adalah sop buntut goreng, nasi empal
komplit dengan tambahan ayam bakar nyus. Tapi minumannya kami pilih ala Western
yaitu ice chocolate magnum, green tea frappe dan americano coffee. Sambil
menunggu pesanan, saya menemukan bungkusan kecil-kecil kacang mede dijual dekat
kasir @Rp 10.000. Saya langsung membelinya untuk bekal cemilan selama
perjalanan.
Tibalah
saat santap siang. Menu sop buntut goreng belum termasuk nasi. Penampilan buntut
goreng ini sama sekali tidak digoreng melainkan lebih mirip buntut bakar yang
disiram bumbu saus kecoklatan yang tergenang. Sausnya sih enak dan gurih,
buntutnya lumayan empuk dan banyak dagingnya. Kemudian nasi empal komplit hanya
berisi nasi, empal, sambal dan sedikit lalapan. Walaupun empal rasanya enak
tapi teksturnya agak keras dan kering. Ayam bakarnya memang nyus karena selain
memakai bumbu kecap, juga mengandung rasa dan aroma mentega.
Minuman
ice chocolate magnum dan green tea frappe rasanya sedap, kental dan creamy. Americano
coffee cocok bagi penggemar kopi sejati karena merupakan minuman kopi hitam
tanpa gula. Mengenai harga makanan disini relatif cukup terjangkau. Yang paling
mahal adalah sop buntut tanpa nasi Rp 49.000 dilanjutkan dengan nasi empal Rp
25.000, ayam bakar doang Rp 23.000, chocolate magnum Rp 22.000, green tea Rp
19.000 dan americano Rp 14.000.
Bakso Iga (***)
Sayangnya
kami tidak mendapat penginapan di kota Salatiga karena hari libur Natal dan
penginapan di pusat kota sudah penuh terisi. Setelah puas berkeliling kota
Salatiga dan mengunjungi Universitas Kristen Satya Wacana, kami kembali ke
Semarang dan menginap di Hotel Holiday Inn Express Semarang Simpang Lima Jl. Ahmad
Yani no. 145.
Sebelum
check in, lebih baik kami makan malam dulu. Tak sengaja kami melewati Jl.
Sompok no. 18 dan melihat sebuah rumah makan bernama Bakso Iga, mie ayam &
mie iga, kami langsung tertarik makan malam disini. Rumah makan ini terletak diberanda
depan sebuah rumah, dapur tempat meracik mie dan bakso berada digarasi.
Rumah
makan bakso ini menyajikan menu bakso sapi halus / urat dan mie ayam dengan
tambahan pangsit rebus / goreng, bakwan dan iga. Selain itu ada juga menu mie /
nasi / bihun goreng, bihun / mie kuah serta nasi pindang iga. Sayangnya kami
datang sudah kemalaman sehingga banyak menu yang habis. Yang tersisa tinggal menu
bakso yang dipesan oleh suami, untunglah
masih ada mie goreng yang segera saya pesan.
Mie
bakso berisi 5 butir bakso, mie kuning dan bihun, kuahnya bening dengan taburan
daun bawang. Ketika kucicipi, hmm enak ya, baksonya halus, rasa daging,
teksturnya kenyal tapi empuk, kuahnya segar dan gurih rasa kaldu. Terus mie gorengnya
enak banget, bumbunya lekker, warnanya coklat tapi rasanya gurih, dimasak
bersama potongan bakso, telur, ayam, sayur sawi dan taburan bawang goreng, ngga
nyesel deh makan disini.
SENIN, hari ke 4
Hotel
Holiday Inn Express adalah hotel bintang 3. Interiornya bergaya modern,
minimalis dengan warna warna natural, diselingi dengan 1 – 2 furniture warna
mencolok. Bentuk ruang makan memanjang kesamping. Saat itu adalah high season sehingga
tamu yang sedang sarapan, duduk menyebar di ruang baca dan di ruang meeting.
Makanan yang tersedia tentunya standard bintang 3, tidak terlalu bervariasi
meliputi menu buffet, bakery, sereal, buah, susu dan jus tapi yang paling istimewa
adalah tersedia coffee maker berisi minuman coffee dan chocolate. Tersedia juga
paper cup, sehingga minuman tsb bisa dibawa keluar resto.
Ayam goreng bu Toha (***)
Hari
ini kami kembali pindah hotel, jadi kami check out setelah sholat Dzuhur dan
memindahkan barang ke Hotel Novotel Jl. Pemuda no. 123, seberang Paragon Mall.
Setelah itu kami berniat makan siang di Ayam Goreng Bu Toha yang sudah kami incar
sejak kemaren saat melewati Jl. Semarang-Surakarta, Tuntang.
Ketika
melewati Jl. Tirto Agung no. 62 Tembalang, kami melihat sebuah billboard Ayam
Goreng Bu Toha cabang Tuntang bersatu dengan billboard Prima Raja Sari Resto
Tembalang. Nah lebih baik makan disini saja dari jauh ke Tuntang.
Bangunan
resto merupakan bangunan khas adat Jawa yaitu rumah Joglo, terdiri dari 2
bagian yaitu rumah induk terletak dibelakang untuk ruang makan Prima Raja Sari
Resto, bagian depan adalah bangunan pendopo terbuka untuk ruang makan Ayam
goreng bu Toha. Tapi pengunjung bebas memesan makanan dari mana saja.
Cara
memesan menu adalah pilih langsung potongan ayam/bebek/kepala/ati rempela/tahu/tempe
di meja prasmanan yang menyajikan makanan tsb dalam keadaan dingin dan sudah
diungkep. Bila perlu tambah sambal dan lalap, tersedia juga botok. Lalu kita tinggal
duduk sembari menunggu pesanan kita digoreng.
Ketika
makanan sudah tersaji, penampilan gorengan sungguh menggiurkan, berwarna kuning
keemasan merata dan sangat panas ketika saya sobek daging ayamnya. Tapi sayang,
karena tahu tempe berukuran tebal, ketika dibelah masih dingin dibagian
dalamnya, sehingga kami minta digoreng lagi.
Rasa
ayam goreng ini memang top, gurih dan bumbu kunyitnya terasa dominan. Ketika
kami cocol sambalnya, wuah, mungkin ini yang membuat ayam goreng bu Toha begitu
terkenal karena rasa sambal luar biasa pedas, tidak jelas level berapa.
Parahnya lagi, pesanan minuman kami tidak datang-datang, belum dibikin, jadi
bikin emosi, padahal rasa pedas sudah menyerang ubun-ubun dan tubuh sudah
banjir oleh keringat, hahaha.
Museum Kereta Api Ambarawa
Setelah
makan siang, perjalanan kami lanjutkan ke kota Ambarawa untuk mengunjungi
Museum Kereta Api Ambarawa di Jl. Stasiun no. 1. Museum Kereta Api Ambarawa
adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah
museum, memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya.
Salah
satu koleksinya adalah kereta api uap dengan lokomotif, sampai sekarang masih
dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi
ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia.
Para
pengunjung dapat menikmati perjalanan wisata dengan naik Kereta Api Wisata
relasi Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap
maupun kereta diesel vintage. Selain itu terdapat rute kereta Api Wisata
Ambarawa-Jambu-Bedono (pp) yang menggunakan lokomotif uap bergigi yang melewati
rel bergerigi. Rel bergerigi tersebut satu-satunya yang masih aktif di
Indonesia.
Jadwal
perjalanan kereta wisata reguler (perorangan) Ambarawa-Tuntang Lokomotif Diesel
Vintage (pp) saat weekend adalah pk. 11, 12 dan 14 dengan harga tiket @Rp
50.000 tapi sayang kami datang terlambat ke museum sekitar pk. 15 dan cukup
puas hanya dengan berfoto-foto ria. Tiket masuk museum adalah @Rp 10.000.
Wisata Apung Kampoeng Rawa Ambarawa
Dalam
perjalanan menuju kota Ambarawa, kami melihat sebuah tempat wisata di Jl.
Lingkar Ambarawa Km 3 yang kelihatannya menarik karena tempat tsb berada
dipinggir danau, disamping sawah dengan latar belakang pemandangan indah
pegunungan. Pulang dari Museum Kereta Api Ambarawa menuju Semarang, penasaran
kami mampir dulu ke tempat wisata tsb. Namanya adalah Wisata Apung Kampoeng
Rawa Ambarawa.
Kampoeng
Rawa adalah obyek wisata yang menonjolkan keindahan pemandangan alam yang memanjakan
mata, pemandangan hamparan sawah dan pegunungan serta danau Rawapening dapat
dinikmati bersama fasilitas yang tersedia yaitu Rumah makan Apung dan wisata
keluarga seperti ATV, JetSky, Perahu karet, Perahu Kayu, Perahu Motor, Bebek
Air, Becak Air dan Becak Mini Bendi. Disini kami hanya menikmati pemandangan dan
puas foto-foto dengan pemandangan alam saat sunset.
Met Duck (***)
Tiba
di Semarang kami segera check in di Hotel Novotel. Setelah itu kami keluar lagi
untuk makan malam di Paragon Mall Jl. Pemuda 118. Ketika masuk pintu utama mall,
saya melihat sebuah resto bernama Met Duck di paling depan lantai GF. Saya bergegas
turun, sedangkan suami mencari parkir. Saya langsung menuju Met Duck dan
menemukan daftar menu yang tersedia didepan resto. Saya langsung cocok dengan
sajian menu disini karena menyajikan Westernfood kesukaan saya serta makanannya
halal.
Mata
saya tak berkedip ketika melihat menu raclette cheese, bisa dipadu dengan rib
eye wagyu steak, chicken atau duck. Saya pilih raclette chicken saja yang
paling aman, minumannya matcha latte. Suami saya tumben pesan menu ikan Sea
bass creamy, yang sempat terlintas ingin saya pesan juga, minumannya dia pesan
iced red velvet.
Sambil
menunggu pesanan datang, saya mengamati suasana resto yang terasa nyaman, dengan
iringan lagu-lagu dan interior bergaya klasik. Ada deretan panci dan wajan ukuran
besar-besar terbuat dari tembaga, digantung sebagai hiasan diatas dapur.
Didepan dapur saya melihat sebuah alat penjepit keju raclette, menunggu
dipanaskan bila ada pesanan, hmm sudah tidak sabar rasanya.
Hidangan
Sea bass creamy disajikan diatas piring hitam, paling bawah adalah creamy
spinach atau bayam saus creamy, diberi potongan baby potato dan tomat cherry,
ditutup grill sea bass alias ikan kakap putih. Wah sajian ini enak juga, kelembutan
smoky sea bass bersanding dengan rasa gurih dan creamy, diselingi dengan kesegaran
rasa tomat.
Minuman
matcha latte dan red velvet juga mantap, kental dan creamy serta rasa red velvet
yang manis banget. Harga menu pesanan kami adalah @Rp 80.000 unt Raclette
chicken dan Sea bass creamy, minumannya matcha latte Rp 27.500 dan red velvet Rp
30.000. Saya rekomendasikan Met Duck sebagai salah satu tujuan wiskul Semarang.
SELASA, hari ke 5
Soto Seger Kartosuro (**)
Hari
ini waktunya pulang ke Jakarta. Ternyata pesanan hotel kami belum termasuk
breakfast. Jadi setelah check out kami sarapan dulu di Soto Seger Kartosuro,
Jl. Pandanaran 2 no. 119B Mugassari. Tiba disana, saya lihat bangunan rumah
makan ini cukup unik karena tampak depan hanya berupa pagar tembok putih yang
panjang, ditengahnya adalah pintu masuk langsung menuju ruang makan.
Ditengah
sebelah kiri ada sebuah pikulan tempat meracik soto. Saya bisa melihat langsung
bahan-bahan soto yang tersedia diatas meja serta proses meracik soto. Soto
terdiri dari bihun, toge, seledri, daun bawang, tomat dan bawang goreng, lalu
isinya bisa memilih potongan daging sapi atau suwiran ayam, setelah itu disiram
kuah soto bening. Sebelum memesan harus bilang dulu, mau nasi campur atau dipisah.
Setelah
itu soto diantar ke meja, nah diatas meja makan sudah tersaji aneka gorengan
tahu, tempe, perkedel, lumpia dll serta sate-satean ayam, kerang dan telur puyuh
kuah kecap yang bisa kita pilih sebagai tambahan. Selain itu tersedia juga menu
ayam bakar, ayam / bebek goreng, rica-rica ayam dan tempe penyet. Kami memesan
tempe penyet yang ketika dihidangkan penampilannya agak berbeda yaitu sepotong
tempe goreng dipenyet dengan sambal cabe rawit merah, diberi taburan kremesan, disajikan
bersama ketimun dan kol diatas piring bambu. Ketimun dan kol itu mungkin
maksudnya untuk meredam rasa pedas yang timbul dari sambal penyet yang cetar
menggigit lidah.
Makan
disini memang murah tapi kelemahannya adalah pengunjung harus menyebutkan satu
per satu makanan yang telah dia makan, resiko terbesar adalah lupa menyebutkan
makanan apa saja yang telah kita makan saking banyaknya. Seperti saya ini, sudah
berada didalam mobil, tapi dua kali bolak balik ke kasir untuk membayar makanan
yang lupa saya sebutkan.
Bandeng Juwana
Sebelum
pulang, wajib beli oleh-oleh dulu dong. Kami menuju toko Bandeng Juwana Jl.
Pandanaran no. 57. Disini saya membeli ikan bandeng duri lunak sebanyak 2 kg x
Rp 97.000 dapet 12 bungkus. Setelah itu saya membeli lumpia isi ayam yang masih
hangat tapi kalau mau tahan lama, pilih yang dibungkus vacum. Harganya cukup
lumayan yaitu Rp 155.000 isi 10 biji. Toko oleh-oleh ini super komplit, jadi masih
banyak lagi jenis makanan dan snack yang bisa dibeli disini. Jl. Pandanaran merupakan
pusat oleh-oleh khas Semarang, terdiri dari toko maupun kaki lima. Kami juga
membeli lumpia kaki lima dan rasanya enak juga kok, masih panas, cocok untuk
dimakan dalam perjalanan.
Mie Ayam Jamur Jakarta & Bangka
(*)
Dalam
perjalanan pulang, kami singgah di Tegal untuk makan siang. Kali kami ingin
mencoba sesuatu yang baru yaitu makan mie ayam jamur Jakarta & Bangka di
Jl. Waringin no. 1. Setelah mengikuti map waze, sampailah kami didepan sebuah rumah.
Pemiliknya orang Cina tapi makanannya halal.
Daftar
menunya adalah mie / bihun / kwetiau ayam jamur Jakarta / Bangka, bisa tambah
bakso, pangsit kuah dan fukien. Selain itu tersedia juga nasi tim, nasi bakmoy,
nasi goreng, pempek, bubur ayam, ceker ayam, siomay ayam, tahu kok, pangsit
goreng, bakso goreng serta kwetiau goreng / siram / kuah.
Saya
pesan mie ayam jamur Jakarta dan suami pesan mie ayam jamur Bangka tambah bakso
dan pangsit rebus serta pangsit goreng. Kami juga memesan 1 minuman istimewa
yaitu liang teh cincau.
Apa
sih bedanya mie ayam jamur Jakarta dan Bangka ? Nah kalau mie ayam jamur
Jakarta itu mie dan ayam jamurnya berwarna putih dan diberi taburan daun
bawang. Sedangkan mie ayam jamur Bangka, mie dan ayam jamurnya berwarna
kecoklatan, tanda menggunakan bumbu kecap, serta diberi taburan daun bawang dan
toge.
Sebenarnya
hidangan kami ini enak, baik dari segi tekstur mienya, ayam jamur jumlahnya memadai,
kuahnya juga segar. Tapi bumbu mie pesanan saya, ada sedikit bercitarasa asam,
mungkin saja ada pemakaian bumbu cuka, nah ini yang saya kurang suka. Selain
itu sih enak semua, baik bakso dan pangsit rebusnya, sayurannya segar, minuman liang
teh cincau serta pangsit gorengnya istimewa, renyah dan empuk, baru digoreng,
mirip buatan Bakmi GM.
Harga
mie Jakarta plus pangsit goreng Rp 23.500, mie Bangka plus bakso pangsit rebus
Rp 26.000 serta liang teh cincau Rp 9.000. Bersama ini, berakhir pula lah perjalanan
wisata kuliner Jakarta-Semarang, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kalian
semua.
No comments:
Post a Comment