Mars
Kitchen adalah sebuah resto yang menyajikan masakan sehat yaitu makanan yang
berasal dari bahan-bahan organik, tanpa MSG, tanpa pengawet, tanpa pewarna, 100%
natural, makanan sehat bebas gluten, dengan semboyan “healthy treats just for
you”. Pemiliknya adalah juri Master chef Indonesia yaitu Rinrin Marinka. Alamatnya
di Jl. RS Fatmawati no. 14B, Jak Sel.
Resto
ini letaknya padahal deket banget sama rumah saya, tinggal jalan kaki, tapi
setelah setahun berlalu, kami baru mencoba untuk pertama kalinya makan disini.
Ini juga gara-gara cerita si Indra, temen ku anak Bandung, yang nge kos di
rumah kami. Beberapa hari yang lalu dia baru makan disana, plus bonus foto
bareng sang chef. Habis itu, suami saya panas, langsung ngajak saya makan kesana,
asik kan.
Tempatnya
berupa ruko yang didesain menjadi sebuah cafe yang cantik, penuh pernak pernik
pajangan, desain interior nya didominasi oleh kayu, baik pada dinding, meja
kursi dan rak-rak pajangannya. Walaupun tempat ini terdiri dari 2 tingkat, tapi
ruang makan hanya tersedia di lantai 1. Tempat ini juga memiliki studio masak
yang disewakan, jadi sewaktu-sewaktu banyak chef yang syuting demo masak
ditempat ini.
Menu
yang tersedia disini tidak begitu banyak jenisnya, yaitu :
-
Starter : Soba salad, Salmon salad dan
Caesar salad.
-
Main course : Baked rice, Vegetarian burger,
Chicken burger, Pasta pesto dan Chicken curry.
-
Cakes & dessert : Chocolate caramel
cake, Carrot cake, Red velved cup cake, Chia hempseed choco brownies dan Matcha
slice.
-
Juices : Passion potion, Green goddes, Sunshine
and Eye bright
-
Coffee & tea
Selain
itu ada juga menu yang ada gambarnya tapi tidak ada namanya dalam daftar menu yaitu
Plate du Jor alias Ayam asam, mirip garam asem tapi tanpa bungkus daun pisang.
Nah suami saya jadi tertarik dan langsung pesan menu ini. Lalu ada sebuah
gambar minuman menarik yaitu Blue tea yaitu teh warna biru yang berasal dari
Jerman, sayangnya persediaan sedang habis. Kalau saya memesan menu unggulan
disini yaitu nasi bakar hitam dan minuman jus passion potion.
Sambil
menunggu pesanan datang, seperti biasa saya sibuk mengamati ruangan dan foto-foto
beberapa sudut ruangan yang menarik. Saat itu kami makan siang hari Jumat, dan pengunjung
yang datang lumayan banyak, sehingga parkiran juga susah karena memang sempit
lahannya. Tunggu punya tunggu, pelayanan disini memang ramah dan informatif
tapi masaknya lama banget. Akhirnya setelah sekian lama menunggu, datang juga
pesanan kami, satu persatu.
Minuman
jus passion potion adalah campuran buah semangka, daun mint, nanas, lemon dan
air kelapa, tanpa ampas buah, tanpa gula, tanpa es batu. Khasiatnya adalah baik
untuk mencegah penyakit asma, tekanan darah tinggi dan kanker, serta baik untuk
kulit dan menambah cairan tubuh. Rasanya unik dan aneh bagi yang tidak biasa,
tapi ya habiskan saja, toh bagus untuk kesehatan.
Semua
minuman jus yang tersedia disini memakai air kelapa dan tanpa gula loh. Saya
perhatikan suami saya kalau makan, selalu pesan minuman 2 sampai 3 gelas, tapi
ini anehnya tidak tambah minuman, artinya asupan cairan kedalam tubuh sudah
cukup dan tidak menimbulkan rasa haus lagi, keren juga nih idenya.
Setelah
itu datanglah ayam asam yaitu sepotong ayam, dengan kuah kekuningan, penuh
dengan rempah-rempah, ayam rasanya empuk dan enak, rasa asamnya lembut dan menggugah
selera, serta tidak begitu pedas, padahal cabe nya utuh dan besar-besar loh.
Terakhir
datanglah nasi bakar pesanan saya. Nasi bakar adalah nasi yang telah dibumbui
dan ditambah lauk pauk, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dibakar diatas
api. Nasi bakar ini bisa memakai nasi putih, merah atau hitam, tapi yang
menjadi unggulan adalah nasi hitam karena ada tambahan kacang-kacangan.
Ketika nasi
saya buka, hmm tercium aroma wangi menguar. Setelah saya bongkar dan cicipi,
nasi berisi tumisan lobak yang bentuknya panjang-panjang mirip suwiran jamur
tiram, lalu ada ayam suwir cabe merah, sambal cabe hijau, sayur pok coy, kacang
mede dan kacang Cina yang mirip dengan kacang Bogor, entah sebutir anggur hijau
atau kismis serta daun pandan. Nasi hitam memang teksturnya lebih keras dibanding
nasi putih, dan agak lengket seperti ketan, tapi saya sudah terbiasa makan nasi
merah jadi no problem lah. Baik nasi maupun isinya rasanya enak dan gurih loh, tapi
buat saya sih agak kepedesan, serta ayamnya kurang banyak, hahaha.
Setelah
selesai makan, kami minta bill nya sembari ngobrol panjang lebar dengan
waitress nya. Harga makanan yang kami pesan adalah ayam asam & nasi bakar @
Rp 45.000 dan jus @ Rp 40.000, bersih tanpa tambahan tax & service charges.
Habis itu kami mendapat bonus icip-icip tester loh.
Pertama
adalah Chia hempseed choco brownies, rasanya enak, manis dan lembab, padahal
tanpa gula loh, jadi cocok makan kue tanpa rasa khawatir bikin gemuk. Tester
kedua adalah minuman kombucha yaitu fermentasi teh hijau dengan mint dan basil,
mengandung probiotik, bahan baku mentah, tanpa filter, tanpa pasteurisasi dan
100% alami. Fermentasi ini menciptakan minuman dengan rasa asam dan khas, dibayangin
dengan aroma mint dan basil yang cukup menonjol. Tester terakhir adalah kripik
pisang, tanpa bumbu dan minyak goreng, tapi rasanya tetap enak dengan rasa
manis alami pisang, serta renyah garing kriuk.
No comments:
Post a Comment