Itu bunyi bbm ku ke Rima,
temen satu grup ku, ketika kami pergi haji tahun 2013 ini. Jadi ceritanya,
minggu lalu kami mengadakan reuni untuk alumni grup naik haji. Nah
salah satu menu makan siang kami adalah nasi mandi dari resto Abunawas yang
terletak di jl Kemang Utara no 15, JakSel. Rupanya itu milik bapaknya Rima,
yang mendirikan resto ini sejak 13 tahun yang lalu.
Tak sabar rasanya ingin
mencicipi masakan ini. Karna terus terang saya belum pernah makan masakan khas
arab, apalagi mengunjungi resto masakan arab. Saya takut mencoba masakan arab
disebuah resto, karena apabila ternyata saya tidak doyan, wah bakalan panik
saya.
Tapi siang itu penampilan
nasi mandi begitu mempesona, yaitu sebuah baki aluminium yang bulat dan besar,
berisi nasi yang berwarna kekuningan yang berasal dari bumbu-bumbu, lalu diatas
nasi ditaruh potongan-potongan daging kambing beserta tulangnya, serta diberi
garnish potongan wortel, tomat, ketimun dan daun peterselly.
Sebenarnya tatacara makan
nasi mandi adalah hidangan diletakkan dilantai, lalu kita makan bersama-sama
tanpa sendok garpu, melainkan dengan jari tangan sesuai sunnah Rasul. Tetapi
saat itu hidangan diletakkan diatas meja prasmanan dan disediakan peralatan
makan seperti biasa.
Saya mulai menyendok dan
memindahkan hidangan keatas piring saya. Terlihat bulir-bulir nasi yang berbentuk
langsing dan panjang. Disela-sela nasi terlihat taburan kacang mede dan kismis.
Juga beberapa macam bumbu seperti cengkeh dan kapulaga. Hmm pantas hidangan ini
beraroma wangi mengundang selera. Untuk dagingnya saya memilih potongan paha
kambing yang terlihat menggoda. Selain nasi mandi, disediakan pula samosa dan
puding karamel. Tentu saya segera mengambilnya.
Ternyata hidangan ini enak
sekali, nasinya pulen dan tidak berminyak. Walaupun berbumbu dan beraroma wangi
tapi rasanya bersahabat dilidah serta lezat. Tidak ada rasa yang aneh atau bikin
eneg. Sangat berbeda dengan hidangan nasi kebuli yang selama ini saya kenal.
Kemudian daging kambingnya, wow super empuk dan tidak berbau. Rupanya kata
Rima, daging berasal dari 1 ekor domba import, sehingga harga 1 baki nasi mandi
dan sudah termasuk samosa adalah Rp 1.800.000. Cukuplah untuk sekitar 30 orang.
Nah samosanya itu enak sekali, yaitu gorengan berbentuk segitiga yang isinya padat
dengan daging cincang. Terakhir puding karamel yang disajikan agak unik, yaitu
sirup karamelnya disajikan terpisah dengan pudingnya. Jadi puding sajikan
didalam mangkuk, lalu dibuka tutup aluminium foilnya, lalu kusiram dengan sirup
karamel yang cair. Hmm penutup yang sempurna.
Untung Rima bawa
brosurnya, jadi bisa kubawa untuk tambahan informasi. Jangan khawatir, kalau
mau makan direstonya, tersedia kok ukuran 1 porsi untuk 1 orang. Kebetulan
resto ini juga menyediakan jasa pesan antar. Jadi kepengen DO untuk dimakan
bersama keluarga saya...
No comments:
Post a Comment