Beberapa hari sebelum lebaran ibu saya sudah sibuk menyiapkan
masakan khas Lebaran. H-7 ibu saya mulai berburu daging, iga, buntut, lidah,
ati serta ayam. Setelah itu, semua daging dimasukkan kedalam frezer dulu.
Sebelum pembantu pulang kampung, ibu menyuruh dia memblender dan menyiapkan
bumbu, memotong daging dan menggoreng kentang. Jadi ketika H-1 ibu tinggal
meracik & memasak hidangan lebarannya dengan hati tenang.
Salah satu masakan khas Lebaran buatan ibu yang selalu diburu
para tamu adalah gule kambing. Tidak usah menunggu sampai Lebaran hari kedua,
hari pertama pun gule kambing dapat dipastikan tinggal kuahnya doang. Terutama
rombongan keluarga dari Bapak saya, sehabis makanpun tanpa malu malu masih
meminta plastik untuk membungkus sisa gule. Ibu tinggal senyum senyum melihat
masakannya ludes. Itu yang membuatnya masih semangat masak ketika Lebaran,
padahal sudah saya larang karena ibu sudah berusia lebih dari 60 tahun dan
sering sakit kecapean sehabis para tamu pulang.
Keistimewaan gule buatan ibu adalah memakai daging dan iga
kambing yang direbus antara 1 – 1,5 jam sehingga daging empuk tetapi tidak
hancur serta bumbunya sudah meresap banget kedalam daging, sehingga daging
kambing bebas bau prengus. Aroma rempahnya terasa khas dan kuat sehingga
menimbulkan aroma wangi dan menggiurkan ketika akan disantap. Kuahnya yang
berwarna merah dan permukaannya yang berminyak serta potongan kecil gajih yang
mengambang semakin mengundang selera. Penggunaan santan dan kemiri yang seimbang
mengakibatkan kuah gule tidak kental tapi tetap mlekoh. Ketika disantap gule
terasa ringan ngga bikin enek. Perpaduan bumbu rempah khas gule yang terdiri
dari cabe, kunyit, cengkeh, pala, adas dan ketumbar terasa kuat dilidah dan
menghangatkan badan.
Sekali waktu ibu memasak gule hanya dengan memakai daging
kambing saja tanpa tulang dan iga kambing, eh sepupu sepupu saya itu malah
mengomel, “Tante, gulenya kok ngga ada dagingnya ?” Loh ??? Semenjak itu ibu
tak pernah lupa mencampur daging dengan tulang kambing. Kalau buat saya,
malahan ibu membuat gule buntut sapi, karena daging kambing berbahaya untuk
suami saya yang mengindap asam urat. Apapun isinya tetap saja gule terasa
mantap dan lezat.
No comments:
Post a Comment