Sehabis lebaran, masih ada waktu cuti dari kantor untuk berwisata. Tadinya kami ingin jalan-jalan ke Jogja tetapi ketika akan pergi, terdengar berita adanya gempa yang melanda kota Jogja lagi, sehinga kami pun batal kesana. Sebagai gantinya kami berkunjung ke kota Tasikmalaya untuk menginap semalam disitu. Maklumlah saya belum pernah kesana, sedangkan suami ku sering melewati kota Tasikmalaya, ketika pulang kuliah dulu dari Jogja ke Bandung.
Karena masih suasana lebaran, perjalanan kesana sangat macet dan hujan turun terus menerus, sehingga kami sampai di hotel kota Tasik hampir tiba waktu Magrib. Walaupun begitu, malam itu kami tetap berencana untuk berwisata kuliner. Setelah tanya sana tanya sini, rupanya wisata kuliner kota Tasik ini yang paling menonjol adalah mi baso nya. Tapi mesti hati-hati loh, jangan sampai salah masuk karena banyak juga rumah makan mi baso yang ramai tapi tidak halal. Untunglah kami mendapat info dari salah seorang petugas hotel bahwa rumah makan mi baso yang paling terkenal & halal adalah Mie Baso Laksana, jl. Pemuda no 5, telpon 0265 333 833. Hmm langsung saja kami menuju kesana.
Suasana lebaran membuat kota ini masih agak sepi, tidak banyak toko-toko & rumah makan yang buka, ditambah suasana hujan yang terus menerus membuat Mie Baso Laksana ini sangat ramai ketika kami sampai disana. Padahal rumah makan ini sederhana saja tapi cukup luas. Menu yang tersedia pun hanya 3 jenis mie yaitu mie biasa (dicampur kuah), yamien (kuah dipisah) asin & manis, bisa ditambah baso doang, baso babat atau komplit. Kami pun sepakat memilih yamien asin baso komplit. Minuman yang paling pas untuk menemani makan mie baso adalah es campur tentunya.
Tak perlu waktu yang lama untuk menghidangkan pesanan kami, yamien asin baso komplit pun segera disajikan dihadapan kami. Yang dimaksud dengan komplit adalah mie disajikan bersama baso, tahu baso & babat. Tapi untunglah kami sudah berpesan tidak pakai babat karena takut asam urat. Yamien porsi nya sedang-sedang saja, tidak terlalu banyak, ditaburi potongan ayam & daging sapi cincang serta daun bawang. Kuah baso nya bening sedikit berminyak, berisi 4 butir baso ukuran sedang & 1 tahu baso berukuran besar serta taburan daun bawang. Rasa hangat segera menjalari tubuh ketika ku menghirup kuah baso ini, hmm segar, cocok untuk menghalau rasa dinginnya udara. Lalu warna baso tidak terlalu coklat tapi tetap terasa dagingnya, tahu baso terasa lembut serta mie terasa empuk & gurih, pasti deh mie yang bentuknya agak gemuk-gemuk ini adalah bikinan sendiri, sehingga rasanya lain dari pada yang lain. Dalam hitungan menit pun makanan ini telah ludes kami santap. Rasa pedas & gurih segera kami halau dengan es campur yang berisi potongan nangka, kelapa muda, alpukat, kolang kaling serta anggur hijau, lalu diberi es serut & disiram sirup merah dan susu kental, hmm manis menyegarkan, dessert yang sempurna.
Rupanya ada satu point lagi yang membuat mie baso ini laris, yakni sertifikat halal dari MUI yang membuat pengunjungnya aman. Nah tibalah waktunya meminta bon, dan wow rupanya harganya cukup mahal ya untuk ukuran rumah makan biasa, yaitu Rp 26.000 plus es campur Rp 10.000, sehingga kami makan berdua saja sudah menghabiskan Rp 72.000. Tetapi walapun begitu tidak kami sesali kelezatannya, bikin kangen berkunjung ke Tasik…
No comments:
Post a Comment