Jadwal acara di hari minggu ini penuh sekali, sejak pagi kami sudah pergi ke acara halal bihalal RW, dilanjutkan ke rumah sakit untuk menengok keponakan yang sakit, lalu ke supermarket untuk belanja bulanan serta mencari kado ultah kakak ipar. Setelah semua itu selesai, yang tersisa hanyalah perut yang lapar minta di isi. Suami saya ingin makan bakso. Dalam hati sebenarnya saya menolak, tapi tidak tega karena bakso adalah kudapan kesukaan kang mas. Sebab kedua adalah karena saya terbayang-bayang satu plang nama café sandwich yang setiap hari saya lewati ketika berangkat ke kantor. Tapi ah kusimpan dulu bayangan tsb dan berjanji akan membungkus sandwich tsb sebelum pulang.
Kami pun tiba di blok S dan masing-masing memesan semangkok bakso pak Joni yang dengan cepatnya kami habiskan, tandas sampai ke kuahnya. Setelah selesai suami pun bertanya, mau langsung pulang atau ada yang mau dibeli lagi. Segera kuungkapkan keinginanku untuk membungkus sandwich di wilayah jl. Gunawarman. Tak sampai 5 menit kami pun tiba. Plang nama “71 sandwich house” pun segera tertangkap mata. Itu karena angka 7 nya lebih besar dan berwarna merah diatas dasar putih. Dan ada juga artinya yaitu café tsb terletak di jl Gunawarman no 71, Kebayoran Baru. Padahal tempatnya sendiri nyempil dipojok diantara deretan salon diwilayah ini. Apalagi bila tertutup mobil-mobil yang sedang parkir, maka semakin tenggelamlah dia. Untunglah sang pemilik pintar dalam mendesain plang namanya, sehingga keberadaannya cukup menarik perhatian.
Ketika masuk kedalam, ruangannya kecil saja, hanya ada 2 meja kecil, 1 deret meja panjang, 1 etalase & 1 meja kasir. Pelayanpun segera menyodorkan daftar menu. Rupanya selain sandwich ada juga loh menu lainya seperti, pasta, soup, salad, calamari, chicken wings, cakes, juice, mocktails, tea & coffe. Menu sandwich saja ada 11 pilihan, bisa isi chicken, beef, tuna, turkey atau vege. Bahkan bisa “create your own” loh. Saya cenderung memilih yang isi daging dan terjebak diantara 2 pilihan sulit yang menggiurkan, mau Roast beef with caramelized onion atau Philly cheese steak. Hmm…Tapi akhirnya saya pilih yang pertama, karena saya pikir kalau isinya steak, enaknya makan ditempat bukan dibungkus. Harga sandwich berkisar diantara Rp 32.000-35.000, tapi kalau mau berkreasi sendiri, harganya menjadi Rp 40.000. Bahkan ada mix of mini sandwich loh, yang isinya bisa bervariasi, hmm asyik juga. Ternyata semua sandwich pasti disajikan bersama kentang goreng, sehingga harganya ditambah Rp. 5.000 lagi. Hmm cukup mahal juga ya.
Pesanan saya pun tiba, segera saya kembali ke mobil. Rasa hangat pembungkusnya membuat kami penasaran ingin segera melihat isinya. Tak sabar rasanya bila harus menunggu sampai dirumah, plastik mika yang berisi sandwich yang dipotong 2 serta kentang goreng langsung kami buka. Rotinya adalah ciabata yaitu roti pipih berbentuk panjang dan lonjong, permukaannya licin dan agak mengkilat karena olesan mentega yang meleleh setelah dibakar. Segera kami coba dan rasanya hmm enak. Rotinya kering, kres kres tapi empuk. Isinya daging asap yang di iris tipis, diberi tumisan bawang Bombay, lettuce, potongan tomat, keju dan olesan mayonais. Dagingnya juga kering tapi empuk tidak alot, tumisan bawangnya manis, sehingga rasa asin, manis dan segar pun bersatu di mulut dan membuat lidah bergoyang, o la la. Hanya beberapa menit sandwich pun habis kami santap. Perut seakan lupa akan semangkok bakso yang sebelumnya kami makan. Walaupun begitu, menurut pendapat kami, kekurangan sandwich tsb adalah kurang tebal jadi kurang kenyang, ha..ha..ha..
Nah siapa yang penasaran, segera telpon ke 021 7250 750 / 7280 0169, bisa deliver order juga loh. Aah lain kali waktu pun kami pasti kembali lagi untuk bersantai disini.