Labels
- Kuliner Jakarta (224)
- Dakwah (99)
- Kuliner Bandung (53)
- Kuliner Tangerang (53)
- Pengalaman (37)
- yukmakan (20)
- Artikel (17)
- Detik Food (17)
- Kuliner Jateng (15)
- Kuliner Bogor (14)
- Kuliner Jabar (13)
- FOTO-FOTO (11)
- Hotel (6)
- Resep (6)
- Kuliner Cirebon (5)
- Kuliner Jatim (4)
- Kuliner Kalimantan Selatan (4)
- Kuliner Lampung (4)
- Prakarya (4)
- Kuliner Bali (3)
- Kuliner Medan (3)
- Jualan (2)
- Kuliner Thailand (2)
- Kuliner Malaysia (1)
- Kuliner Singapore (1)
- Kuliner Sulawesi (1)
- Novel (1)
Wednesday, October 28, 2009
Hangat Lezat Hidangan 'Hot Pot' (***)
Kania Kurniasari – detikFood
http://food.detik.com/read/2009/12/03/145700/1253496/287/hangat-lezat-hidangan-hot-pot
Jakarta - Nama: Kania kurniasari
Email: kania.kurniasari[at]id.ey.com
Udara dingin akhir-akhir ini enaknya memang menikmati yang hangat-hangat. Jika bosan dengan soto, nah menu hot pot yang berisi aneka sayuran, daging, sampai seafood ini bisa jadi pilihan. Selain gizinya komplet pastinya bisa menghangatkan dan mengenyangkan perut!
Udara malam yang dingin membuat saya yang sudah merasa tidak enak badan, meriang, dan hidung tersumbat ini semakin menggigil. Sehingga malam Minggu membuat saya berpikir untuk menikmati makanan yang bisa membuat badan terasa lebih hangat dan segar.
"Oh iya, aku baru ingat pernah diajak makan oleh Bos di daerah Sabang. Makanannya enak deh mirip shabu-shabu dimana kita tinggal memasukkan aneka sayuran ke dalam kuah panas. Enak deh, aku sampe keringetan makannya," ujar suamiku tiba-tiba. Wah saya yang mendengarnya makin penasaran. Maka di malam minggu yang sedikit macet ini kami pun mengarahkan mobil ke daerah Sabang sebagai pusat wisata kuliner di Jakarta Pusat.
Restoran ini tepatnya berada di jalan H. Agus Salim. Di sepanjang jalan ini terdapat kemeriahan pengunjung yang ingin menikmati makanan warung tenda yang terdapat di sisi kanan kiri jalan. Hal tersebut pastinya mengakibatkan kemacetan tapi sekaligus menjadi pemandangan mengasikkan yang membuat kami semakin lapar mata.
Untungnya letak restoran yang kami tuju berada agak diujung jalan. Restoran ini dari luar tampak sederhana dan tidak tampak adanya keramaian. Yang membuat saya langsung terkejut ruangan restoran ternyata memanjang sampai ke belakang dan semuanya hampir penuh terisi. Hanya tersisa 1-2 meja saja yang salah satunya kami tempati kemudian.
Pelayan sibuk berlalu lalang, walapun begitu tak lama kami langsung didekati seorang pelayan. Ia pun mengajak kami ke belakang ruangan menuju rak pendingin. Rupanya di rak tersebut terdapat piring-piring plastik hijau berisi aneka sayuran, aneka baso, mi udon, aneka pangsit, tahu, kembang tahu, jamur, aneka olahan seafood, dll.
Ramainya pengunjung yang memilih aneka bahan makanan membuat piring-piring yang baru ditaruh ke dalam rak oleh pelayan langsung habis. Yah, jadi harus adu cepat dengan sesama pengunjung. Pelayan yang mengantar berdiri dibelakang kami dengan membawa nampan yang segera kami isi dengan 3 piring sayuran, 1 pangsit, 1 jamur, 1 lumpia kembang tahu. Kami pun minta pelayan untuk menambah 1 piring daging (yaitu 4 lembar daging super tipis) dan 1 suikiaw karena tidak ada di rak.
Sekembalinya kami di meja sudah tersedia 2 set piring kecil plus mangkok plus sendok serta sumpitnya. Lalu ada 2 mangkok kecil sambal cabe merah cair dan panci untuk merebus yang bentuknya bulat tapi tengahnya menonjol tinggi dan bolong. Nah panci ini yang disebut Hot Pot, sehingga nama restoran ini adalah 'Hot pot garden'.
Panci ini segera dituangi air kaldu oleh pelayan. Sementara kami menunggu airnya mendidih, telah disediakan sepiring kecil camilan kacang mete berwarna coklat dan diselimuti bawang, rasanya manis, renyah, dan kriuk. Oh ya kami juga meminta 2 mangkok nasi serta 1 mangkok mi udon yang telah direbus secara terpisah.
Ketika air mendidih, kami mulai memasukkan aneka bahan pilihan kami. Tak perlu menunggu lama semua rebusan segera matang dan segera kami taruh ke dalam mangkuk masing-masing. Baik pangsit, lumpia dan suikiaw sendiri masing-masing berisi 6 buah.
Perlahan saya sendok sepotong suikiaw, ditiup pelan dan diseruput kuahnya yang masih panas mengepul hmm... betapa enak dan gurihnya kuah kaldu ini rasanya persis kuah sop. Pantesan saya tadi sempat bertanya-tanya kok hanya diberi sambal? Biasanya kalau shabu-shabu disajikan bersama aneka saus. Jadi tanpa perlu tambahan bumbu apapun (kecuali sambal tentunya) rasanya sudah enak.
Begitu pula dengan sayurannya terasa segar, aneka olahan pangsit, lumpia dan suikiaw juga enak karena berisi adonan campuran udang, seafood dan sayuran. Badan pun mulai terasa hangat dan segar. Wah benar nih kalo makan disini disiang hari pasti keringetan, walaupun telah diredam oleh 5 pasang AC yang dipasang berderet.
Masakan ini menurutku enggak beda dengan shabu-shabu yaitu makanan khas Jepang yang berupa irisan tipis daging sapi yang dicelup ke dalam panci khusus berisi kaldu. Sedangkan Hot pot adalah nama panci yang tengahnya menonjol, tinggi dan bolong itu tadi. Jadi Hot Pot Garden adalah restoran yang khusus menyediakan bahan makanan yang direbus dalam panci hot pot, jadi tidak ada menu lain. Kalau shabu-shabu biasanya tidak memakai panci hot pot, melainkan panci bulat biasa.
Harganya cukup ramah kok, paling murah adalah sayuran Rp 7.000 dan paling mahal adalah daging, suikiaw, pangsit dan lumpia @ Rp 15.000. Sedangkan jamur Rp 8.000, udon Rp 9.000 dan jus kedondong Rp 10.000. Tetapi kalau makannya banyak ya jatuhnya lumayan juga, buktinya total tagihan untuk makanan kami Rp 140.800. Oh ya, setelah diteliti di bon rupanya ada tagihan kacang mete Rp 7.000 ternyata snacknya tidak gratis. Nah buat yang mau mencoba menu Hot Pot ini silahkan saja langsung meluncur ke Sabang. Selamat mencoba ya!
Hot Pot Garden Seafood Restaurant
Jl. H. Agus Salim No. 20 (Sabang)
Jakarta Pusat
Telp: 021-3193 1318
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment