Bulan
Ramadhan telah berlalu, semoga saja ibadah Ramadhan kita diterima oleh Allah
SWT, dan kita lulus mejadi orang yang bertaqwa dan istiqomah dalam menjalankan
ibadah serta bertemu kembali dengan bulan Ramadhan tahun-tahun berikutnya,
aamiin ya Rabbalalamin.
Sebuah
tradisi di Indonesia pada bulan Syawal adalah halal bi halal yang pada intinya
adalah silaturahmi serta saling bermaaf-maafan. Oleh karena itu kami
mengunjungi kota Bogor dan Bandung untuk bersilaturahmi kepada keluarga besar kami.
Disela-sela kunjungan tak lupa kami sempatkan diri untuk kuliner dikedua kota
tsb, dan saya tuliskan reviewnya.
Bila
kita memasuki kota Bogor, resto pertama yang paling besar dan ramai di Jl. Raya
Padjajaran adalah resto Riung Gili-Gili. Bangunannya besar, 2 tingkat,
berbentuk pendopo ruang terbuka, dengan lahan parkir yang cukup luas. Bangunan
ini sudah mengalami transformasi yang sebelumnya bermaterial dominan tembok
bata sekarang menjadi bernuansa kayu.
Di
Hari ke 2 bulan Syawal ini, resto terlihat penuh dan kami bertiga masuk kedalam
daftar antrian. Untunglah masih ada meja kecil diteras depan resto dan hal itu
menguntungkan ibu saya yang agak sulit bila harus menaiki tangga.
Resto
ini memiliki slogan “Quality Authentic Sunda” yaitu resto yang
merepresentasikan bagaimana masakan khas Sunda sebenarnya. Walaupun begitu, resto
ini juga menyajikan beragam sajian lainnya seperti Ayam Kulit Garing, Ayam Cabe
Rawit, Ayam Goreng / Bakar, Empal Daging Sapi, Bistik Sapi Gili-Gili, Iga Sapi
Bakar, Sapi Lada Hitam, Ayam Bakar Gili-Gili, Empal Sengkel, Bebek Sereh / Geprek
/ Bakar, aneka masakan gurame, nasi & mie goreng serta makanan kecil.